Mohon tunggu...
Stefani M.Ernarasti
Stefani M.Ernarasti Mohon Tunggu... Lainnya - gemar makan sayur

Halo, apa kabar?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di Tengah Budaya

12 September 2020   13:51 Diperbarui: 28 September 2020   17:37 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cross Cultural Illustration

Seorang Filipina diundang oleh orang Amerika untuk pergi makan malam hari itu. Orang Filipina tersebut menolak ajakannya yang otomatis membuat orang Amerika merasa kecewa dan berpikir bahwa Orang Filipina tersebut tidak sopan. Di sisi lain, orang Filipina berharap untuk diundang berulang-ulang sebelum hari acara diselenggarakan, untuk menunjukkan bahwa ajakan tersebut tulus (DeVito, 2019, h.61).

Berada di tengah berbagai macam budaya terdapat fakta yang tak dapat dihindari yaitu semakin besar perbedaan, semakin besar pola penyesuaian untuk berkomunikasi. Ketika menyesuaikan diri, perlu diingat bahwa setiap budaya memiliki aturan dan kebiasaan sendiri untuk dapat memahaminya. DeVito (2019, h.65) mengungkapkan juga bahwa aturan dan kebiasaan ini menjelaskan tentang apa yang sesuai dan apa yang tidak.

Penting bagi kita untuk memiliki bekal pengetahuan tentang budaya lawan bicara kita saat berhadapan dengan mereka (Samovar, Porter, McDaniel, & Roy, 2017, h.37). Dalam budaya Jawa, seseorang akan cenderung berbicara dengan volume rendah. Hal ini akan berlawanan dengan budaya Suku Batak yang berbicara dengan volume keras. Mendalami komunikasi antarbudaya akan membantu kita untuk memahami perbedaan budaya dan menghindari kesalahpahaman.

Mungkin sekarang kita mulai bertanya-tanya, mengapa penting belajar mengenai budaya lain? Seberapa jauh dampak yang diberikan jika kita sungguh-sungguh mempelajarinya?

Konflik akan lebih rentan terjadi dalam perbedaan, namun bukan berarti menjadi sama ialah jalan keluar untuk menyelesaikan konflik. Konflik antarbudaya banyak muncul karena adanya kesalahpahaman yang berakar dari kecemasan dan ketidakpastian dalam bertindak saat berhadapan dengan budaya lain (Sambas, 2016, h. 83). Kita tidak bisa menilai kebudayaan lain lebih buruk dengan standar nilai kebudayaan kita. Dalam hal ini budaya tidak bisa dipandang dengan sebelah mata dan strategi untuk memahami nilai budaya lain dilakukan dengan pencarian informasi melalui komunikasi. Contohnya, ketika budaya minum alkohol di Kalimantan menjadi perdebatan untuk terus dilestarikan. Padahal disisi lain, kegiatan ini dilakukan karena dinilai dapat mengakrabkan anggota dari suku yang bersangkutan dan sebagai proses penanaman nilai kekeluargaan bagi generasi berikutnya. Konflik akan selalu muncul namun yang penting adalah bagaimana kita menangani situasi dengan bijak tanpa menyinggung budaya lain (Samovar, Porter, McDaniel, & Roy, 2017, h. 21)

Pemahaman yang telah dibangun untuk menghadapi situasi dapat membantu kita menghindari, mengurangi, bahkan tidak mempermasalahkan perbedaan sebagai penghalang. Efektivitas penyampaian makna yang sama tersampaikan dengan baik saat kita menunjukkan sikap menghormati budaya lain untuk bertindak berbeda dari cara kita bertindak (Sambas, 2016, h. 216). Berada di tengah berbagai macam budaya membuat komunikasi menjadi langkah awal untuk belajar memahami dan membangun relasi dengan budaya lain.

Apakah dengan memahami atau belajar saja cukup? Tentu diharapkan adanya tindakan maupun praktik sebagai wujud nyata pemahaman yang telah kita peroleh. Komunikasi tidak menjadi langkah akhir, namun menjadi jembatan untuk melakukan aksi nyata.

Daftar Pustaka

DeVito, J. A. (2019). The Interpersonal Communication Book. London: Pearson Education.

Sambas, S. (2016). Antropologi Komunikasi. Bandung: Pustaka Setia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun