Mohon tunggu...
Christina Dini
Christina Dini Mohon Tunggu... Administrasi - Belajar Nulis

Belajar Nulis...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Maaf, Aku Harus Pergi

18 Mei 2019   22:52 Diperbarui: 18 Mei 2019   23:27 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lihat anak-anakmu sudah tumbuh  sekarang, amat manis dan membanggakan tidak kah kau sadari?

Buah memang tak pernah jatuh dari pohonnya, amat mirip denganmu yang berkharisma dan piawai

Lihat wanitamu selalu tekun berdoa disampingmu, meminta agar pria nya tetap ada disisinya tidak kah kau sadari?

Asanya terus dirajut, sayapnya selalu memeluk erat anak-anakmu agar tak terhempas oleh badai

Disini ada setangkup racun yang sudah dihirup, terbuai dan terlena kita dibuatnya

Bertahun memabukkan, bertahun terseok jatuh bertahun mencoba bangkit tapi sia-sia

Nalurimu tak pernah berbohong, tak dapat kau berdusta lagi, tak ingin kau lepaskan namun sayang tak mampu kau miliki semuanya

Terlalu lemah kakiku menginjak tawa mereka, racunku sudah habis begitu pula rasaku

Tak mampu mengukir mimpi di malam ini, tapi mungkin esok atau lusa bisa, bukan denganmu

Maaf, aku harus pergi

Malam minggu kelabu, 22:45

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun