Lihat anak-anakmu sudah tumbuh  sekarang, amat manis dan membanggakan tidak kah kau sadari?
Buah memang tak pernah jatuh dari pohonnya, amat mirip denganmu yang berkharisma dan piawai
Lihat wanitamu selalu tekun berdoa disampingmu, meminta agar pria nya tetap ada disisinya tidak kah kau sadari?
Asanya terus dirajut, sayapnya selalu memeluk erat anak-anakmu agar tak terhempas oleh badai
Disini ada setangkup racun yang sudah dihirup, terbuai dan terlena kita dibuatnya
Bertahun memabukkan, bertahun terseok jatuh bertahun mencoba bangkit tapi sia-sia
Nalurimu tak pernah berbohong, tak dapat kau berdusta lagi, tak ingin kau lepaskan namun sayang tak mampu kau miliki semuanya
Terlalu lemah kakiku menginjak tawa mereka, racunku sudah habis begitu pula rasaku
Tak mampu mengukir mimpi di malam ini, tapi mungkin esok atau lusa bisa, bukan denganmu
Maaf, aku harus pergi
Malam minggu kelabu, 22:45