Mohon tunggu...
Stefi Rengkuan
Stefi Rengkuan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Misteri kehidupan itu karena kekayaannya yang beragam tak berkesudahan

Lahir di Tataaran, desa di dekat Danau Tondano, Minahasa. Pernah jadi guru bantu di SD, lalu lanjut studi di STFSP, lalu bekerja di "Belakang Tanah" PP Aru, lalu di Palu, dan terakhir di Jakarta dan Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Stay at Home, Ibadah di Rumah saja, dan Eklesiologi "Gereja Rumah"

29 Mei 2020   20:16 Diperbarui: 30 Mei 2020   00:58 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Penerbit Cahaya Pineleng

Para ilmuwan dengan tradisi berpikir rasional obyektif sedang berlomba mencari obat dan cara menyembuhkan atau menghindar dari serangan menyakitkan dan mematikan ini.

Semoga para agamawan yang mengaku dan percaya pada Tuhan tentu saja sudah jelas apa yang mesti dibuat sesuai Firman Tuhan sendiri yang sudah selalu direnungkan dan menggerakkan serta menghasilkan banyak tindakan kesalehan dan cinta kasih termasuk dalam menyikapi sikon seperti ini, yang ditunjukkan oleh para ilmuwan kristiani dalam banyak tradisi. Bahkan banyak ilmuwan yang ateis dan agnostik berbalik kepada teologi (refleksi iman bersumberkan Firman) untuk menjelaskan konsep teoritis dan praktis secara kreatif untuk menghadapi problematikanya di dunia yang satu dan sama ini.

Misalnya filsuf aliran Marxis, Slavoj Zizek, yang membuat refleksi filosofis berdasarkan kata-kata dalam peristiwa paskah, Yesus kepada Maria Magdalena: "Jangan Sentuh Aku!"... Rupanya menjadi judul bukunya: Noli Me Tangere, Touch Me Not. Bahkan info refleksi menarik ini pertama kali saya dapatkan dari budayawan penulis Reiner Emyot Ointoe, saudara Muslim yang tergabung dalam WAG PIKG, Perhimpunan Intelektual Kawanua Global baru-baru ini.

Solo Dios basta (Tuhan saja cukup)
I Yayat U Leos wo Lenas (tebarkan kebaikan dan kesucian)
/stefir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun