Jangan lagi seperti selama ini scien-tech didudukkan di atas tahta tertinggi, sebaliknya ia harus diabdikan pada ilmu-ilmu atasannya.
Selanjutnya, anjur Habermas, dalam setiap pengambilan keputusan, komunikasi yang bebas dari segala bentuk dominasi [termasuk dominasi kepentingan modal, dominasi politik totaliter dan fasisme, dominasi ideologis dan segala kepercayaan absolut] niscaya menjadi mekanisme epistemologis pencapaian kebenaran yang setingginya demi kemanusiaan sejati.
Dengan pengertian yang jernih, selesai dan kokoh inilah kita boleh dan harus memanfaatkan aplikasi teknologi nuklir. Dan dengan itu pula kita menilai pentingnya buku kumpulan tulisan Markus Wauran ini.
***
Berikut kesaksian para tokoh besar beragam atas buku sang pengagum BJ Habibie dan hi-tech:
1. Prof. Dr. IR. ANHAR ANTARIKSAWAN, DEA
KEPALA BATAN (BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL)
“Buku ini mengulas IPTEK Nuklir, khususnya PLTN dari berbagai aspek yang lebih banyak dari sisi
non-tehnis dan justru membuat tulisan yang ada dalam buku ini semakin menarik. Belum ada buku sejenis ini sebelumnya. Ditambah lagi gaya penulisan yang mengalir mudah dimengerti tapi tetap terstruktur menjadikan buku ini enak dibaca dan sudah barang tentu akan menambah wawasan kita tentang iptek nuklir dan PLTN.
2. DR. NETTY HERAWATI M.Si
PAKAR KOMUNIKASI UNIVERSITAS TANJUNGPURA
“Pembahasan terkait PLTN yang disajikan dengan Bahasa yang sederhana, lugas dan mudah dipahami, menjadikan buku ini dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat luas. Penjelasan mulai dari sejarah PLTN, perkembangan teknologinya dan kronologis perjuangan Indonesia untuk membangun PLTN yang sampai saat ini masih terkendala, dibahas dari berbagai sudut pandang sehingga memberikan penjelasan secara holistic bagi pembaca mengenai problema untuk menghadirkan PLTN di-Indonesia”.
3. PROF.DR. JIMLY ASSHIDDIQIE SH, GURU BESAR UNIVERSITAS INDONESIA.
Buku yang sangat penting untuk menentukan arah kebijakan pemerintah mengenai penerapan teknologi nuklir dimasa depan. Sdr. Markus Wauran sangat berpengalaman bukan tentang teknologinya tetapi tentang kebijakan politik yang perlu dikembangkan di-indonesia. Dengan problem kelistrikan nasional seperti sekarang, sudah saatnya mempertimbangkan penerapan teknologi energi nuklir, terutama teknologi energy nuklir generasi paling akhir.