Mohon tunggu...
Kg Media
Kg Media Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jasa Posting

Jasa Posting

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fraud dan Error pada Kualitas Audit Tugas Essay Etika Bisnis dan Profesi

6 Juli 2022   19:07 Diperbarui: 6 Juli 2022   19:11 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama/Nim : 

- Johan Fery/191011201119

- Risma Lestari Situmorang/191011200321

Nama Dosen : Puspita Handayani S.E., M.Ak.

Definisi Kesalahan (Error), Penipuan (Fraud), dan Risiko audit  

1. Kesalahan (error) biasanya diakibatkan oleh salah saji yang tidak disengaja seperti kesalahan pengumpulan data, kesalahan interpretasi data, dan kesalahan penerapan prinsip akuntansi.


2. Kecurangan (fraud) adalah salah saji atau kelalaian dalam pengungkapan laporan keuangan yang disengaja. Penipuan dapat terjadi karena alasan berikut:

a. Memanipulasi, kesalahan, atau memodifikasi catatan akuntansi atau penerimaan.

b. Kekeliruan atau kelalaian yang disengaja dalam pengungkapan transaksi/peristiwa

c. Sulit untuk membedakan penipuan dari penyalahgunaan prinsip akuntansi yang terkait dengan jumlah moneter, klasifikasi, presentasi, atau pengungkapan. Misalnya, faktur penjualan yang berisi kesalahan yang tidak disengaja dalam faktur penjualan fiktif adalah penipuan.

Fraud dapat didefinisikan sebagai ketidakcocokan atau aktivitas ilegal (Ilegal Acts) yang dilakukan dengan sengaja, untuk tujuan tertentu, misalnya menipu atau memberikan gambaran yang keliru (mislead) untuk keuntungan pribadi/kelompok secara tidak fair, baik secara langsung maupun tidak langsung merugikan pihak lain.

Fraud di lingkungan perusahaan dipengaruhi oleh tiga faktor pendorong: motivasi, peluang, rasionalisasi atau pembenaran.

Peran dan tanggung jawab auditor internal dalam kasus penipuan.

Pencegahan kecurangan memiliki empat pilar utama:

1. Pencegahan kecurangan (fraud prevention)

2. Deteksi dini kecurangan (eraly fraud detection)

3. Investigasi kecurangan (fraud investigation)

4. Tuntutan Pidana atau Sanksi  (follow-up lega action)

Berdasarkan empat pilar utama pemberantasan fraud, peran penting audit internal dalam pemberantasan fraud antara lain:

- Preventng Fraud (mencegah kecurangan)

- Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan)

- Investigating Fraud (melakukan investigasi kecurangan)

Tanggung Jawab Auditor Internal

   Tanggung jawab audit internal untuk pencegahan, pendeteksian, dan investigasi kecurangan memegang peranan penting dalam mendukung penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Efektivitas peran auditor internal dalam pencegahan dan pendeteksian kecurangan sangat bergantung pada ukuran status otoritas auditor internal dan mekanisme pelaporan hasil investigasi kecurangan yang mungkin terjadi.

Dalam Standar Internal Auditing (SIAS) No.3, tanggung jawab internal auditor dalam mendeteksi kecurangan yang mencakup :

1. Internal auditor harus memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang memadai atas kecurangan agar dapat mengidentifikasi kondisi yang menunjukkan tanda-tanda fraud yang mungkin terjadi.

2. Internal auditor harus mempelajari dan menilai struktur pengendalian perusahaan untuk mengidentifikasi timbulnya kesempatan terjadinya kecurangan, seperti kurangnya perhatian dan efektivitas terhadap sistem pengendalian intern yang ada.

Berkaitan dengan pendeteksian kecurangan yang efektif, internal auditor harus mampu melakukan, antara lain :

1. Review untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan sistem pengendalian internal.

2. Identifikasi potensi kecurangan berdasarkan kelemahan yang ada dalam pengendalian internal.

3. Identifikasi masalah tanda tanya dan transaksi yang tidak adil (tidak prosedural).

4. Membedakan antara kelemahan manusia dan kelalaian dan kesalahan penipuan.

5. Memperhatikan prosedur, praktik, dan kebijakan manajemen.

6. Untuk keperluan penuntutan yudisial (litigasi), penyelesaian perdata dan pengenaan sanksi internal (pembekuan kerja), jumlah kerusakan dapat ditentukan dan kerusakan penipuan dapat dilaporkan.

7. Anda dapat melacak dan menganalisis aliran dokumen yang mendukung transaksi penipuan.

8. Mencari bukti transaksi yang bersangkutan (dalam sengketa).

9. Tinjauan dokumen yang pada dasarnya aneh / mencurigakan.

10. Mengkaji implementasi motivasi dan etika organisasi di bidang pencegahan dan pendeteksian fraud.

Tanggung jawab auditor internal terkait dengan investigasi kecurangan adalah sebagai berikut:

a. Menentukan apakah pengendalian yang ada sudah tepat dan efektif dalam mendeteksi kecurangan

b. Merancang proses audit untuk mendeteksi dan mencegah penipuan atau terulang nya penipuan

c. Dapatkan pengetahuan yang cukup untuk menyelidiki kasus penipuan umum.

Mencegah Kecurangan

A. Jenis Kecurangan/penipuan

Jenis-jenis penipuan yang diketahui sampai saat ini meliputi kasus-kasus penipuan berikut ini:

1. Employee embezzlement atau occupational fraud, yaitu penipuan yang dilakukan oleh seorang karyawan untuk posisinya dalam organisasi.

2. Management fraud, yaitu penipuan manajemen. Biasanya karena pemalsuan laporan keuangan atas nama organisasi atau perusahaan.

3. Investment scam Ini adalah penipuan yang digunakan untuk meyakinkan investor agar berinvestasi dalam sarana investasi, menjanjikan pengembalian investasi berlipat ganda dalam waktu singkat.

4. Vendor fraud, yaitu penipuan oleh pemasok atau organisasi yang menjual barang/jasa dengan harga yang terlalu tinggi untuk kualitasnya, atau bahwa pembeli membayar tetapi tidak menyadari barang/jasa tersebut.

5. Customer fraud, yaitu penipuan pembeli/pelanggan

6. Computer fraud, penipuan yang dilakukan melalui penghancuran program komputer, file, sistem operasi, alat, atau media bekas, menyebabkan kerugian bagi organisasi yang disusupi.

Ada tiga unsur penting yang mendorong individu atau kelompok orang untuk berbuat curang, yang disebut segitiga selingkuh. Ketiga unsur tersebut adalah:

1. Tekanan persepsi (perceived pressure)

2. Manfaatkan peluang (perceived opportunity)

3. Ada rasionalisasi (rationalization)

Faktor pertama dan ketiga berkaitan dengan lingkungan hidup individu dan keadaan pikiran individu, dan faktor kedua berkaitan dengan sistem pengendalian internal organisasi atau perusahaan.

Deteksi Kecurangan/penipuan

Teknik deteksi penipuan dapat dilakukan dengan dua cara:

1. Critical Point Auditing (CPA)

CPA adalah teknik yang dapat mengidentifikasi gejala suatu operasi dengan memeriksa catatan akuntansi.

Poin-poin penting dari pemeriksaan audit adalah:

a. Analisis Tren; tes ini terutama didasarkan pada keteraturan pembukuan buku besar dan mencakup perbandingan dengan data serupa dari periode sebelumnya dan dari cabang perusahaan.

b. Pengujian Khusus

Audit khusus akan dilakukan pada aktivitas yang berisiko tinggi terhadap kecurangan. Seperti kegiatan ini:

1. Pembelian

2. Wewenang auditor untuk menyetujui pembelian dan menyetujui faktur.

3. Melakukan tes seleksi kontrak. Ini terutama berlaku untuk pemasok yang produknya dibeli tanpa harga resmi.

4. Penjualan dan pemasaran. Penipuan dalam kegiatan ini biasanya dilakukan seolah-olah ada penjualan yang diikuti dengan penyerahan barang, tetapi tidak mendebet rekening debitur.

5. Stok/Persediaan

6. Analisis hubungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun