Mohon tunggu...
Stefani Ditamei
Stefani Ditamei Mohon Tunggu... Mahasiswa - K-drama Enthusiast

Mahasiswa (pejuang tugas akhir) program studi Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Selain Israel-Hamas, Semenanjung Korea Alami Gencatan Senjata Terlama

21 Mei 2021   16:57 Diperbarui: 21 Mei 2021   17:19 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perbatasan daerah Korea Utara dan Korea Selatan (Kompas.com/AFP/Jung Je Yeon)

Hubungan Israel dan Hamas, kelompok militan yang memimpin jalur Gaza baru-baru ini melakukan peperangan selama 10 hari berturut-turut. Kondisi keduanya yang memanas pada akhirnya menemukan jalan keluar. 

Pada hari ini (21/5/2021), Israel dan Hamas diberitakan telah mengambil keputusan untuk gencatan senjata. Mesir selaku negara mediator menjadi penengah dan memantau kesepakatan gencatan senjata ke Tel Aviv dan Palestina.

Peperangan yang belakangan ini terjadi bahkan telah menewaskan 232 orang, saat Israel mengirimkan serangan udara dan memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza. Rumah sakit kewalahan, anak-anak menajdi korban, dan sekiar 75 ribu warga sipil meninggalkan rumah mereka dan berusaha mencari pertolongan dengan cara mengungsi di sekolah maupun bangunan yang dikelola PBB.

Keputusan gencatan senjata antara Israel dan Hamas diharapkan dapat menjadi sumber 'ketenangan' bagi kedua negara. Gencatan senjata merupakan upaya untuk meredam peperangan, namun status keduanya 'masih berperang'. Itulah kenapa saya sebut bahwa gencatan senjata menjadi sumber ketenangan, namun hanya berlaku sementara.

Baca juga: Israel dan Palestina Sepakat Umumkan Gencatan Senjata

Apa Itu Gencatan Senjata?

Gencatan senjata atau dalam bahasa Inggris disebut dengan ceasefire; is a temporary stoppage of a war, atau dapat diartikan sebagai kesepakatan untuk memberhentikan peperangan tidak permanen alias sementara. Gencatan senjata harus disepakati oleh kedua pihak dengan perjanjian-perjanjian yang harus disepakati bersama.

Apakah kedua negara yang mengambil keputusan gencatan senjata sewaktu-waktu bisa berperang kembali? 

Ya, berdasarkan arti dari gencatan senjata itu sendiri yang menyebutkan pemberhentian perang 'sementara', bisa dipastikan ada kemungkinan peperangan itu kembali dilakukan. 

Baca juga: Israel Bisa Terjebak Konflik Panjang Palestina 2021 oleh Abanggeutanyo

Gencatan Senjata Terlama 

Namun, sebelum Israel-Hamas memutuskan untuk gencatan senjata, Semenanjung Korea yang saat ini terbelah menjadi dua bagian negara; Korea Selatan dan Korea Utara merupakan negara yang melakukan perjanjian gencatan senjata terlama. Hingga hari ini, situasi kedua negara tersebut masih saja panas. 

Ilustrasi Korea Selatan hari ini (Pexels)
Ilustrasi Korea Selatan hari ini (Pexels)
Padahal, upaya perdamaian dan denuklirasisasi pada tahun 2018 pernah dilakukan. Hubungan diplomatik juga diupayakan saat Korea Selatan dan para pekerja seni hadir untuk tampil dan berkolaborasi bersama dalam sebuah konser di Korea Utara. 

Gencatan Senjata Korea Selatan-Korea Utara: putus-nyambung-putus lagi

Sekali musuh tetaplah musuh. Ada saja kejadian yang membuat Korea Utara garang dengan negara 'Saudara'-nya tersebut. Setelah melakukan tindakan damai di tahun 2018, pada Juni 2020, pihak Korea Utara melayangkan ancaman lantaran Korea Selatan dinilai diam saja saat terjadi gerakan pembelot anti-Korea Utara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun