Mohon tunggu...
Stefani Ditamei
Stefani Ditamei Mohon Tunggu... Mahasiswa - K-drama Enthusiast

Mahasiswa (pejuang tugas akhir) program studi Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Berdamai dengan Kehilangan: Mengapa Susah Move On?

29 April 2021   23:56 Diperbarui: 30 April 2021   02:31 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berdamai dengan Kehilangan: Mengapa Susah Move On? (Pexels)

Baca juga: Move On Itu: Berjalan Terus oleh Zahrotun Nisa

- Melihat segala sesuatunya baik

Tidak jarang kondisi jatuh cinta bisa membuat orang hanya melihat sisi baik dari pasangannya saja dan mengabaikan yang buruk.

Hal tersebut bisa berakhir buruk dan melibatkan seseorang dengan pasangannya menuju hubungan yang toxic (hubungan yang buruk).

Ilustrasi sedih karena terlibat toxic relationship (Pexels)
Ilustrasi sedih karena terlibat toxic relationship (Pexels)

- Mirip pecandu obat-obatan terlarang

Berdasarkan studi yang diterbitkan Journal of Neurophysiology 2010, pernah meneliti otak partisipan ketika ditunjukkan foto orang yang dicintai namun menolak mereka.

Hasilnya, pencintraan fMRI menunjukkan beberapa bagian yang aktif di area otak, termasuk cingulate gyrus yang berkaitan dengan ketergantungan kokain.

Baca juga: 

"Preceived Control" Jurus Mempan Saat Kamu Overthinking soal Mantan oleh Anjas Permata

- Cara berpikir yang intrusif dan kehilangan kendali

Intrusif bisa dijelaskan dengan kondisi seseorang yang terlalu sering memikirkan orang yang dicintainya, sehingga memunculkan sikap obsesif dikarenakan serotonin pusat menurun.

Selain itu, seseorang bisa kehilangan kendali atas dirinya jika terlalu larut mencintai pasangannya. 

Tidak jarang hal tersebut memicu seseorang menjadi terobsesi dan tidak dapat dikendalikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun