Crypto memiliki potensi untuk membuat perbedaan bagi siapa saja yang mencari cara mentransfer uang yang lebih cepat dan lebih murah, dan bagi mereka yang mencari investasi alternatif sebagai lindung nilai terhadap kenaikan inflasi. Dalam hal ini, semua pasar dapat mengambil manfaat dari adopsi kripto yang lebih luas, bahkan di negara-negara yang sudah memiliki sistem keuangan yang kuat dan tingkat partisipasi keuangan yang tinggi.
CRYPTOCURRENCY : POTENSI BAGI INDONESIA
Dilansir  dari  iNews.id  dikatakan "minat masyarakat Indonesia terhadap cryptocurrency atau mata uang kripto terus meningkat." Bank Indonesia (BI) menyebut ada peningkatan jumlah investor dan transaksi mata uang kripto dari akhir 2020 dan mencapai puncaknya pada Maret 2021. Hasil kajian BI menunjukkan, pada Maret 2021, jumlah investor mata uang kripto tercatat sekitar 3,5 juta hingga 4,0 juta. Kementerian Perdagangan (Kemendag) bahkan mencatat peningkiatan signifikan jumlah investor dan transasi mata uang kripto yang mencapai 6,5 juta per Mei 2021, dengan total transaksi sebesar Rp 370 triliun. Meski jumlah investor dan nilai transaksi mata uang kripto meningkat, Badan Pengatur Perdagangan Berjangka (Bappebti) menyatakan banyak investor memasuki instrumen investasi tersebut dengan mindset ikut-ikutan atau hanya karena efek 'fear of missing out (FOMO)'. Hal itu, menunjukkan adanya fenomena kesenjangan literasi atau edukasi terkait mata uang kripto di masyarakat." (bdk Inews)
Oleh karena kesenjangan itulah maka tulisan ini dibuat sebagai sebuah bentuk partisipasi untuk mengedukasi masyarakat terutama kaum milineal yang lebih familiar dengan dunia teknologi dalam hal ini cryptocurrency agar makin mengerti tentang cryptocurrency. ***
Stefanus Sikone, MM, Guru PKWU SMAN 1 Tengaran, Entrepreneur Bisnis Online dan pendiri LPK TIKTokbes - Salatiga