Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

DtC: Apa yang Menghambat Transformasi Digital Anda?

19 September 2022   08:55 Diperbarui: 19 September 2022   08:57 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Pengambilan keputusan yang biasanya melalui rapat dan negosiasi alot, sekarang bicara berdasarkan data. Mungkin buat orang tertentu jadi mudah, tapi tidak untuk orang yang biasanya suka ribet dan lambat. 

Kelima, struktur organisasi yang kompleks. Seringkali, transformasi digital juga dihambat karena birokrasi, rumitnya struktur organisasi perusahaan atau instansi. Dengan lapisan hingga 5-7 lapis, tentu pengambilan keputusan menjadi sangat rumit, perlu hati-hati, karena banyaknya politik kantor. 

Persaingan internal ini kadang menyulitkan , membuat perusahaan dan organisasi tidak bisa bergerak.  Sehingga pengambilan keputusan penuh resiko dan kadang menyakitkan satu dengan lainnya.

Maka merubah ini tidak mudah. Transformasi digital kadang disertai transformasi struktur organisasi. Yang tadinya berjenjang, dibuat lebih simpel, mungkin hanya 3-4 lapis. Kemudian, dibuat pendekatan project-based, product-based, dan pendekatan lain yang lebih mudah, lebih lincah (agile).

Keenam, prioritas. Seringkali transformasi digital dianggap sebagai me-too, ikut-ikutan. Padahal tidak. Transformasi digital  dipicu oleh konsumen, oleh market dan kondisi pasar. Bila kita tidak bergerak, berubah maka akan terlibas, tertinggal bahkan mati. Maka prioritas perusahaan, dan instansi juga harus disesuaikan agar bisa bergerak ke arah yang tepat.

Ini termasuk alokasi sumber daya manusia, tenaga, waktu dan perhatian manajemen, untuk bisa menajamkan fokus kepada transformasi yang ada.

Ketujuh, kultur budaya. Kultur budaya perusahaan juga harus disesuaikan. Banyak kendala dari apa yang kita sebut sebagai kultur. Maka budaya perusahaan juga harus dirubah agar menjadi sesuai. 

Transformasi budaya ini mengarah kepada apa yang disebut sebagai nilai-nilai perusahaan / instansi. Kultur atau budaya memperkuat tujuan strategis, visi dan misi perusahaan. 

Bila kita tidak menyesuaikan ini, maka tentu kita akan melihat budaya ini luntur, tertinggal jaman dan tidak bisa menjadi pandu perusahaan / instansi.

Itulah tujuh hal yang sering menghambat transformasi digital yang sedang dilakukan oleh banyak perusahaan dan instanasi. Coba cek dimanakah yang membuat anda lambat dalam bertransformasi. Pastikan anda mengetahuinya dengan segera.

Ikuti berbagai kegiatan EventCerdas dan APTIKNAS yang terus memberikan anda wawasan terbaik, untuk bisa menjadi Digital Transformation Captain (DtC) di tempat anda berada saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun