Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Cone of Learning, Ubah Cara Belajar Anda

6 Mei 2022   10:35 Diperbarui: 6 Mei 2022   10:36 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cone of Learning - Koleksi Pribadi Intuisi

Sudah hampir dua minggu kita fokus kepada Hari Raya Idul Fitri dan juga sebagian merasakan kembali libur lebaran, sesuatu yang langka dalam dua tahun belakangan ini. Dan minggu depan, kembali kita akan mulai masuk ke dalam aktifitas kita kembali masing-masing. 

Tapi ada satu yang tidak akan pernah berubah, yaitu kemampuan kita belajar, baik secara aktif ataupun pasif. Mana yang lebih sering kita lakukan, terutama bila kita ingin menggali dan mengembangkan potensi kita sebagai entrepreneur. Saya menemukan ini di instagram Instuisi yang menarik untuk kita kupas.

Pertama, berapa banyak dari kita yang membaca saat ini? Saya yakin hampir jarang yang banyak membaca. Karena membaca memang diperlukan untuk menambah pengetahuan kita, tapi setelah 2 minggu hanya 10% yang mungkin kita akan ingat. Dan yang 10% ini biasanya adalah intisari dari apa yang kita ingin tahu pada waktu membacanya. 

Lalu 20% adalah apa yang kita dengar, dan menarik lagi 30% adalah apa yang kita lihat. Gambar di  semua instagram, facebook, mungkin ini yang kita akan tetap ingat dalam waktu 2 minggu berikutnya. 

Tapi ada 50% yang dalam bentuk video, baik di youtube atau di konten video manapun, akan kita tetap ingat dalam 2 minggu berikutnya. Maka sangat penting bagi kita untuk membuat video menjadi salah satu cara kita mengkomunikasikan produk, solusi ataupun barang jualan kita. Dengar dan lihat, maka tidak heran , sekarang ini pun, dikembangkan kita melihat pola video sebagai media pembelajaran. Video juga sekarang diperkenalkan untuk dalam dokumen Standar Operation Procedur, yang dulu sebelumnya hanya dalam bentuk dokumen.

Lalu, seorang calon entrepreneur, atau yang telah menjadi entrepreneur bisa berkembang bagaimana? Ternyata bila dia melakukan dalam bentuk berdiskusi, berkata-kata dengan banyak orang, bertukar pikiran, mengajar, sharing dan public speaking. Jadi bila anda ingin jadi entrepreneur, pastikan kembangkan kemampuan untuk bertemu dengan banyak orang, berdiskusi, bertukar pikiran dan utamanya sekarang mengajar atau sharing. 

Mungkin merekam video anda sendiri dan mempublikasikannya dalam youtube bisa jadi prestasi anda saat ini, tapi apakah itu sudah melibatkan interaksi dengan orang lain. Maka saya sangat menyarankan kita tidak hanya membuat video , tapi melakukan online meeting, offline atau onsite meeting, bertemu dengan banyak orang dan membagikan pikiran dan pendapat kita. Kita akan semakin mahir dari waktu ke waktu, tentunya dengan bertemu orang dan komunitas yang tepat. 

Ternyata, yang akan sangat terekam dalam pembelajaran kita adalah 90% bila kita terlibat langsung, melakukan kegiatannya secara langsung, tidak hanya bertemu tapi melakukan tindakannya secara langsung. Maka sangat penting bagi kita bisa melakukan kegiatan ini, apapun usaha anda. 

Itu sebabnya, waktu pandemi datang, kami berubah menjadi webinar, tapi tetap berusaha menggunakan media online meeting, bukan webinar satu arah, agar interaksi bisa terjadi. Demikian pula sekarang, kami di EventCerdas dan APTIKNAS mulai membuka diri untuk membuat hybrid seminar (online dan offsite), serta workshop bersama. Coba kita lihat hasilnya, apakah dalam dua minggu ke depan kita akan lupa atau tidak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun