Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Minggu Ketiga: Kembali Work From Home atau Everywhere

19 Januari 2022   07:39 Diperbarui: 19 Januari 2022   07:43 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Keputusan pemerintah di minggu ini adalah menerapkan kembali keputusan untuk tidak bekerja di kantor, atau sebelumnya kita kenal dengan Work From Home. 

Hal ini dipicu oleh menaiknya kasus Omicron di Indonesia dari waktu ke waktu. Guna mencegah kolaps nya fasilitas dan tenaga kesehatan, maka anjuran dan ketetapan PPKM kembali diberlakukan. 

Minggu ketiga ini kembali kita diuji bersama, untuk bisa menerapkan secara bersama mengenai fleksibiltas bekerja. Manusia dari awal hidupnya ribuan tahun yang lalu membedakan tempat bekerja dan tempat beristirahat (rumah). Tapi dengan pandemi terjadi dua tahun ini, kita terbiasa melakukan pola bekerja dari rumah (work from home). 

Banyak perusahaan yang belum siap menerapkan sepenuhnya aturan Work From Home, karena adanya beberapa kendala, seperti :

1. Respon tim yang lambat saat WFH. 

Pasti sebagian besar pemilik, direktur, manager ataupun supervisor merasa jengkel, karena tidak bisa mendapatkan respon secara langsung dari tim yang bekerja secara remote. Hal ini sebagian besar karena saat bekerja di rumah, kita tidak bisa konsentrasi penuh terhadap apa yang harus dikerjakan.

Maka sangat penting memastikan semua kesiapan tim agar bisa bekerja di rumah. Tidak sedikit yang memiliki kendala dengan alat kerja, mulai dari laptop, smartphone, hingga koneksi Internet yang terbatas, sehingga mereka tidak bisa perform. 

Sangat penting bagi perusahaan, dan supervisi untuk memastikan tim bisa bekerja dengan dukungan alat, koneksi Internet yang cukup, sehingga mereka bisa merespon dengan cepat. 

Kemungkinan lain juga terjadi karena saat diminta WFH, karyawan malah bepergian dan bekerja yang lain, sehingga target yang diberikan tidak tercapai. 

2. Tidak ada kejelasan apa yang harus dilakukan per hari. 

Gunakan cara dan buat daftar apa yang harus dikerjakan tim per hari saat WFH. Bila tidak ada target, maka orang tidak akan bekerja dengan optimal. Supervisor dan manager juga jadi pusing, karena tidak bisa mencapai target. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun