Hai semuanya!
Kenalin, namaku Asyifa Salsabila Putri Jamil, tapi kalian bisa panggil aku Salsa. Aku lahir di Rumah Sakit Rizki Bunda, Lubuk Basung, pada 6 Desember 2010 saat fajar menyingsing.
Aku adalah anak pertama dari Mama dan Papa, dua insan luar biasa yang saling mencintai. Papaku, Husin, bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di kantor Inspektorat. Beliau sosok penuh kejutan---kadang lucu, kadang pemarah---tapi tetap pahlawan hidupku.Mamaku, Zulfa, seorang wanita karier yang tangguh dan penyayang. Beliau adalah cahaya di setiap langkahku, dan menurutku sosok ibu paling sempurna di dunia.
Tuhan juga menghadiahiku seorang adik perempuan manis bernama Avicenna Aqila Jamil, biasa dipanggil Cenna. Ia lahir di Padang pada 12 Februari 2014.
Meski wajah kami mirip, sifat kami berbeda---dia pendiam dan pemalu, sementara aku lebih terbuka. Tapi aku menyayanginya melebihi apa pun di dunia ini.
Sejak kecil, orang tuaku menanamkan pentingnya menjaga shalat. Papa rutin berjamaah di masjid, sementara Mama mengajak aku dan Cenna mengaji bersama setiap hari.
Aku sangat menyukai rangkaian kata-kata indah dan menuangkannya lewat tulisan. Hobi membacaku tumbuh sejak kecil berkat kebiasaan orang tua.Aku senang menulis cerpen, puisi, kutipan perasaan, serta mendengarkan musik. Semua itu menjadi temanku sehari-hari.
Cita-citaku adalah menjadi seorang psikolog dan relawan, yang mampu mendengar, memahami, dan membantu orang lain.Aku ingin menjadi cahaya kecil yang bisa menerangi gelapnya dunia orang lain, walau hanya sebentar.
Perjalanan pendidikanku dimulai di TK Negeri Pembina, lalu berlanjut ke SDIT Al-Madaniy Lubuk Basung, tempat aku menemukan banyak teman dan pengalaman.
Selama di SD, aku juga aktif ikut olimpiade IPA, baik tingkat sekolah maupun luar sekolah. Itu menjadi pengalaman berharga untukku.
Kini, aku duduk di kelas akhir MTsN Padang Panjang dan tinggal di asrama. Di sana aku belajar untuk menjadi pribadi yang lebih mandiri dan kuat.
Impianku masuk SMAN 1 Padang Panjang karena prestasinya luar biasa. Pilihan keduaku adalah SMAN AGAM CENDIKIA (SMANAG) yang dekat kampung dan punya sistem boarding.
Selepas SMA, aku ingin kuliah Psikologi di Universitas Indonesia, lalu S2 di luar negeri. Jika takdir berbeda, aku siap kuliah di Universitas Andalas Padang dengan jurusan yang sama.
Setelah lulus, aku ingin membuka praktik psikologi sendiri, bekerja dengan profesionalisme dan ketulusan hati.
Aku juga bercita-cita membangun bisnis fashion sebagai ekspresi diri di dunia kreatif.
Yang utama, aku ingin membahagiakan Mama dan Papa---mewujudkan impian haji mereka, membelikan rumah dan mobil, serta mengisi hari dengan senyum bahagia.
Aku juga punya target menghafal 10 juz Al-Qur'an sebagai bekal menuju akhirat. Semoga bisa kukejar dengan sungguh-sungguh.
Selain itu, aku ingin menyisihkan penghasilan untuk sedekah. Impianku adalah membangun masjid, membuka praktik psikologi gratis, serta mendirikan yayasan dan pondok pesantren.
Tentang masa depan, aku tak ingin terburu-buru menikah. Aku berharap dipertemukan dengan imam yang mampu membimbing di jalan Allah.
Aku ingin memiliki anak kembar, tidak banyak, tapi penuh kasih sayang dan perhatian. Semoga aku bisa menjadi ibu yang baik bagi mereka.
Aku selalu berdoa agar Mama dan Papa diberi umur panjang dan kesehatan. Aku ingin membuktikan perjuangan mereka tidak sia-sia.
Harapanku sederhana: menjadi anak yang berbakti, sukses, dan membanggakan keluarga.
Pada akhirnya, aku ingin menutup hidup dengan husnul khatimah. Aku ingin membawa amal terbaik dan meninggalkan kebaikan untuk dunia.
Terima kasih sudah membaca kisahku---ini bukan sekadar cerita, tapi juga doa dan harapan. Semoga kelak semua mimpi ini bisa terwujud.
  Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI