Mohon tunggu...
Viona Susie
Viona Susie Mohon Tunggu... -

Keikhlasan kunci utama menuju kebahagiaan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Membina Hubungan Pernikahan Jarak Jauh

24 Juni 2011   04:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:13 3355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menikah memang mudah, tapi mempertahankan pernikahan tidak mudah. Terbukti banyak pasangan gagal membina rumah tangga karena gagal menyesuaikan diri satu sama lain. Pernikahan adalah penyesuaian diri seumur hidup, karena masing-masing berubah dan berkembang seuai usianya.

Hubungan pernikahan lebih rumit manakala keduanya terpaut jarak, alias hubungan pernikahan jarak jauh. Seperti yang saya alami sekarang, ceritanya curhat dan berbagi pengalaman. Walaupun kami (saya dan suami) hanya terpisah dalam jangka waktu 6 bulan, tapi jujur saja ada perbedaaan kualitas hubungan di antara kami. Saya merasa sangat kagum dengan pasangan yang masih bisa menjaga hubungan pernikahan dengan baik walaupun terpaut jarak selama bertahun-tahun.

Masalah utama dalam hubungan pernikahan jarak jauh adalah keintiman di antara suami istri. Karena jarang bertemu secara fisik, keintiman menjadi lebih sulit didapatkan. Pasangan suami istri menjadi lebih sensitif dan lebih cepat terjadi salah faham (beneran curhat deh).

Tapi, bagaimana pun banyak pasangan yang bisa berhasil menjalani hubungan seperti ini dan kami juga berusaha supaya hubungan kami bisa lebih mulus. Berikut tips yang mungkin bermanfaat:

1. Putuskan pembicaraan pada saat tidak ada lagi yang ingin dibicarakan. Kedengaran saran yang aneh, tapi ini pengalaman pribadi. Ketika pembicaraan sudah mengarah membosankan, jika diteruskan hanya akan berakhir dengan pertengkaran. Jika kami ngobrol dengan skpe, saya biasanya tidak mengharuskan membicarakan sesuatu, cukup melihat aktivitas mereka, sudah mengobati sedikit kerinduan.

2. Berbagi pengalaman keseharian lebih detil. Saya biasa berbagi pengalaman jalan-jalan ke mana dengan menunjukkan peta Google. Hal ini bisa lebih memberikan gambaran yang lebih jelas di mana kita berada.

3. Jangan memperdebatkan hal-hal kecil. Karena secara fisik tidak berdekatan, hal-hal kecil bisa memicu masalah besar. Kadang saya harus lebih sabar menghadapi hal seperti ini. Kita harus terus berprasangka baik tentang apa yang terjadi, misalnya anggap saja kemarahan yang ditimbulkan karena perasaan kangen yang tidak tertahankan dan tidak tahu harus bagaimana mengekspresikannya.

4. Selalu menikmati saat-saat bersama. Bicarakan hal-hal lucu yang terjadi atau gossip-gossip terbaru yang ringan-ringan. Kami juga punya ide-ide kecil misalnya membaca bersama, bermain game bersama di internet, hal-hal kecil yang biasanya dilakukan di rumah bersama.

Bagaimana pun, ini pelajaran berharga bagaimana sebuah keluarga khususnya pernikahan harus selalu dijaga keharmonisannya oleh kedua pihak, suami dan istri. Khususnya hubungan pernikahan jarak jauh, harus lebih dikuatkan masalah komitmen, komunikasi, kepercayaan dan disiplin dari kedua pihak supaya hubungan tetap berjalan dengan baik.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun