Mohon tunggu...
Hazmi SRONDOL
Hazmi SRONDOL Mohon Tunggu... Penulis/Jurnalis

Jika kau bukan anak Raja, bukan anak Ulama. Menulislah...

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Angga Raka, "Rangkap Penderitaan" Sang Santri Prabowo

22 September 2025   13:20 Diperbarui: 22 September 2025   13:20 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Angga Raka Prabowo dan Hazmi Srondol (dokumen pribadi)

Ada juga kisah yang disampaikannya. Sekitar tahun 2015--- terdengar kabar seorang TKI bernama Wilfrida Soik yang terancam hukuman mati di Malaysia karena didakwa melakukan pembunuhan terhadap majikannya.

Prabowo yang mendengar kabar itupun segera bergerak. Tak sekedar mendampingi proses pembelaan ini saat mencari pengacara terbaik, namun ia juga selalu mendampingi Prabowo mengikuti sidang secara langsung. Entah berapa bulan, hari, berapa jam setiap sidangnya. Ketahanan fisik dan matanya seakan diuji untuk mengikuti seluruh persidangan ini.

"Pulpen sempat terjatuh saat gak tahan menahan kantuk, mas" jelasnya sambil terkekeh.

Ya, masih banyak lagi cerita yang sepertinya tidak akan cukup dalam satu tulisan seperti ini.

Bahkan sebagai santri-pun, sebenarnya ia sempat ia mesti menahan kegelisahan dengan sikap beberapa tokoh yang sempat diajukan Prabowo menjadi peserta Pilkada. Tidak hanya satu dua orang saja. Banyak.

Angga Raka sangat paham bagaimana karakter "meritrokasi" Prabowo. Tidak memandang umur untuk sebuah jabatan atau kesempatan. Lebih ke kemampuannya personal. Bahkan ia pun sering menyebut Guru-nya sering menggunakan kalimat "the best and brightest man" untuk memilih sosok yang diajukannya ke Pilkada. Meskipun berbeda partai.

Namun, wajar dan manusiawi dengan kegundahannya jika sosok diluar Partai Gerindra yang diajukan dalam event Pilkada itu. Apakah ketika sudah menang dan jadi akan mengingat jasa Prabowo yang memberikannya kendaraan politik? Ya kalau kelak hanya sekedar berseberangan, bagaimana jika malah saling berhadapan?

Saya-pun jadi terdiam. Hening.

"Namun apapun semua keputusan bapak, mas Srondol. Saya tegak lurus, manut" jelasnya.

Ya, segala kisah pahit getir Angga Raka sebagai santri Prabowo terekam jelas dalam ingatan saya. Tak pernah ada kejadian atau langkah-langkah negatif yang menciderai nama Prabowo kudengar dari tokoh muda ini.

Jadi ketika muncul berita sinis dan nyinyir tentang beberapa jabatan yang diembannya di 11 bulan pemerintahan Prabowo. Hal yang secara politis sebenarnya memang sedang dalam fase "trust". Atau Prabowo mencari sosok yang bukan sekedar berbasis kemampuan saja namun "terpercaya" dalam bidang komunikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun