Mohon tunggu...
Hazmi SRONDOL
Hazmi SRONDOL Mohon Tunggu... Penulis/Jurnalis

Jika kau bukan anak Raja, bukan anak Ulama. Menulislah...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

“Red Corner”, Tempat Jajan Murah di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta

8 September 2015   13:31 Diperbarui: 8 September 2015   13:51 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya rasa, hampir semua orang yang sedang mempunyai janji bertemu dengan rekan seperjalanan dengan naik pesawat selalu menghadapi hal yang sama–yaitu mahalnya harga jajanan/minuman di sepanjang koridor terminal bandara Soekarno Hatta. Tidak peduli di terminal 1, 2 atau bahkan terminal 3 yang baru dibangun.

Mungkin jika hanya menunggu satu kawan saja tidak terlalu masalah. bagaimana jika harus menunggu 6 atau 10 orang? Berapa lama harus duduk di cafe tersebut? Berapa banyak gelas teh atau kopi yang harus diseduh?

Padahal, saya pernah mengalami membeli satu botol teh seharaga Rp.15.000,00 untuk harga di warung diluar bandara hanya sekitar Rp.3.000,00 saja. Itu belum kopi, snack dan lain sebagainya. Tentu semakin banyak nyemil angka gabungan jajanan akan berubah dari sekedar “lumayan” menjadi harga yang “lumanyun”.

Nah, setelah bertahun-tahun hal ini terjadi–suatu hari ketika hendak membeli teh kemasan di sebuah mesin, seorang satpam bandara memberitahu, “Mas, ke sana saja. Ada ind*mart. Lebih murah daripada beli dari mesin”. Sungguh informasi yang sangat bermanfaat dan berharga buat saya yang lagi malas ke ATM ini.

Setelah masuk ke area tersebut, terlihat deretan beberapa toko dengan harga yang reletif miring daripada jajaran cafe di pinggiran bandara. Masih dalam angke belasan ribu untuk jajanannya. ini mirip food court yang terdapat kursi dan meja tempat duduknya. Serta tentu saja ada ind*mart yang setelah mencoba berbelanja, harganya tidak jauh berbeda dengan harga di luar bandara. Jikalau ada selisih harga, hanya bertaut pada angka ratusan rupiah. Tidak sampai berkali lipat.

Namun sayang, saat itu saya lupa nama tempat dan lokasinya. Yang saya ingat hanya satu hal saja, yaitu: lokasi ini ada di Terminal 1 Soekarno Hatta, Jakarta.

Beruntunglah, usai memberikan sedikit pelatihan blogging kepada rekan-rekan PWI Sulsel bersama rekan-rekan admin Blogger Reporter Indonesia di Makassar–pada hari minggu malam (6/9/2015) saya kembali mendarat di Terminal 1. Tak ada yang lebih saya cari di sini kecuali tempat jajan dan minum murah meriah ini.

Saya yang mendarat di Terminal 1C segera menyusuri sepanjang koridor luar terminal yang banyak berjajar taksi-taksi. Saya tidak menemukan di terminal ini. Kemudian saya belanjut menuju terminal 1B, tidak ada juga. Hingga sampai terminal 1A. Sempat tidak terlihat dan akhirnya (terpaksa) saya bertanya ke salah seorang pramugari yang sepertinya sedang usai bertugas.

Berhubung akan bertanya dengan seorang pramugari yang ,ehem, cantik plus masih tercium aroma Bvlgari–tak pantaslah saya bertanya dengan pertanyaan seperti ini, “Mbak-mbak, tempat jajanan murah dimana, ya?”. Iya, tho? Jaim dikitlah. Sebokek-bokeknya pria, walau pun iya–haram menunjukan ke-bokek-an nya.

“Maaf, mbak. Ind*mart terdekat di sini dimana ya? Maag saya kambuh, saya butuh beli coklat buat netralkan asam lambung saya” tanya saya sopan sambil memasang wajah sedikit kesakitan dan memegang ulu hati.

“Oh, di Red Corner, mas. Kebetulan saya juga mau kesana ketemu temen-temen. Ayuk saya anterin” jawabnya sambil tersenyum manis.

Naaah. Bener kan beda reaksinya? Kata ‘coklat’ sedikit menaikan kelas dimata perempuan, dapat bonus jalan bareng pula dengan pramugari ini. Lumayan lah ada beberapa saat bikin para pria lain memasang wajah jealous-veva jayamahe, iri dengan langkah kami bersamaan ini. Hehehe…

Akhirnya, sampai juga saya di lokasi yang pernah saya kunjungi ini. Pantas saja saya kehilangan jejak. Ternyata memang Red Corner ini berada tepat dipojokan terminal 1A. Berbatasan dengan terminal 1B dan tepat berada di bawah tangga yang bertulisakan Anjungan Pengantar – Waving Gallery. Oh ya, namanya juga corner ya pasti dipojokan, yah? Hahaha…

Nah, usai masuk Red Corner–ternyata memang sudah ada beberapa pramugari lain dari sesama maskapainya yang sudah menunggu. Ternyata mereka juga bukan dari maskapai yang berada di terminal 1A ini. Oooo…

Sedikit saya saling sapa dan berkenalan. Cukup saya saja yang menyebutkan nama, “Saya Hazmi Srondol, mbak XXXXX”. Soalnya saya sudah tahu namanya dari name-tag di dadanya. Sepertinya mereka sangat senang namanya disebutkan lengkap. Sayangnya, saya tidak bisa lebih lama berbincang karena sopir mobil antar jemput mereka sudah menunggu di seberang.

Usai saling mengucapakan salam berpisah dan hati-hati di jalan, saya akhirnya masuk ke Ind*mart dan membeli minuman botol dan rokok. Soal coklat? Ya nggak dibelilah. Kan sudah saya bilang, itu hanya trik komunikasi di jalanan saja.

Namun sayangnya, ketika keluar toko dan hendak merokok terdapat tulisan gede-gede: DILARANG MEROKOK – DILARANG MEMBAWA MAKANAN & MINUMAN DARI LUAR.

Yoweslah, saya cabut dulu. Bisa dilanjut merokoknya di smoking area, sekitar halte bus Damri saja…

[Hazmi Srondol]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun