Mohon tunggu...
Sri Yamini
Sri Yamini Mohon Tunggu... Guru SD

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Suamiku Hobby Memancing

26 Juli 2022   23:23 Diperbarui: 26 Juli 2022   23:31 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suamiku dan teman-teman kerja sedang memancing | Dok Pribadi

Pada tahun 2001 suamiku mulai hobby memancing ikan mas ,nila dll. Pertamanya suka mancing karena kami berbeda tempat tinggal. 

Waktu itu penulis tinggal sementara dengan orang tua. Dikarenakan baru melahirkan anak kedua . Dan jauh dari tempat kerjaku.

Diriku ada di Bandung, sedangkan suami tinggal di komplek perumahan di luar kota Bandung. Mungkin ada rasa kesepian tinggal di rumah sendirian .

Teman mancingnya adalah teman-teman kerjanya. Mungkin ada teman bermain ha...ha...ha...

Sejak tahun 2001 sampai saat ini masih memancing ikan. Setelah anakku yang ke 2 sudah besar sekitar usia 9 bulan baru bisa dibawa-bawa bepergian ke rumah yang di komplek.

Setiap hari Sabtu dan Minggu penulis oleh suami diajak menginap di rumah yang di komplek. Nah...di sana ada kolam pemancingan yang dibuat oleh suamiku dan teman-temannya.

Suamiku pintar juga memancing ikannya. Sampai pernah dapat ikan sebanyak 140 ekor. Sampai ikan kebanyakkan dibagikan kepada saudara dan tetangga.

Cara membuat makanan untuk ikan adalah :

1. Telor bebek

2. Bahan-bahan yang beli di toko alat pancing ikan

3. Ikan tuna yang kalengan/ikan tongkol yang bagus/ kan tongkol yang berwarna putih dan masih baru 

4. Vanelli/Esen yang baunya seperti vanelli untuk kue tapi yang cair merk cap dua anting / bebas

5. Semua bahan dicampur ,kecuali telor bebek diambil yang kuningnya saja. Lalu diaduk sampai rata dan didangdang             ( diseupan di atas panci /lanseng )

6. Waktu sekitar 15-30 menit. Setelah didangdang lalu didinginkan . Baru dimasukkan ke dalam mangkok taperware agar tidak basi / plastik yang tebal sesuaikan ukuran. Plastiknya seperti untuk es bulbul. 

Nah...itu yang suamiku buat untuk makanan  ikan sebagai alat pancing. Lalu sebelum berangkat minta ijin istri dulu . Agar ikan yang dipancing menghasilkan ikan yang banyak. 

Karena pernah diriku mendoakan kepada suamiku agar tidak dapat ikan. Disebabkan waktu itu anak-anakku masih kecil . 

Dan orang yang biasa menjaga anak-anakku ada perlu minta ijin tidak mengasuh anak-anakku. Sedangkan suamiku waktu itu libur kerja. Diriku masih kerja sebagai guru. 

Karena suamiku tanpa memberitahu dulu mau mancing besoknya. Terpaksa anak-anaku dibawa ke sekolah. Coba bayangkan kakaknya sudah sekolah di SD denganku. 

Sedangkan adiknya baru berusia 1 tahun lagi senang-senangnya bermain. Tidak senang bermain duduk di kursi. Jadi sukanya keluar kelas. 

Terpaksa harus mengawasinya sambil mengajar. Waduh...penulis marah kepada suami sambil berkata dalam hati. Mudah-mudahan suamiku tidak dapat ikannya. 

Supaya tidak suka memancing ikan ( Biar kapok ). Itu kata-kataku dalam hati. Ternyata benar suamiku memancing ikan dari jam 08.00-18.00 tidak bawa 1 ekorpun ikan ke rumah. 

Pulang ke rumah wajah suamiku penuh kemarahan dan kebencian kepadaku. Datang ke rumah langsung marah-marah. 

Suamiku : " Mamah...mendoakan agar bapak tidak dapat ikannya ???

Penulis : Ya...Mamah mendoakan agar bapak tidak dapat ikan. Supaya berhenti memancing ikan.

Suamiku : Boleh...Bapak tidak akan memancing ikan lagi. Tapi bapak mau mancing ikan yang pakai anting . Bagaimana mamah setuju ???

Akhirnya diriku diam seribu bahasa. Suamiku tetap masih marah. Disuguhan makan,minum dll tidak mau. Pertengkaran terjadi gara-gara tidak dapat ikan. 

Selama 1 Minggu suamiku masih marah kepadaku. Karena diriku kalau bertengkar lebih baik diam dan mengalah. Walaupun suami ditanya diam,diberi makanan dan minum dll diam. 

Sudah tidak aneh lagi ,sudah biasa kalau sudah bertengkar 1 Minggu tidak bertegur sapa sampai tidurpun langsung pisah kamar. Ya...sudah tahu sifat dan watak suamiku seperti itu .

Setelah 1 Minggu suamiku jadi pendiam. Lalu olehku ditanya .

Penulis : "Pak...Maafkan mamah yah, sudah mendoakan agar bapak tidak dapat ikan saat memancing ???

Suamiku : Ya,...tidak apa-apa ??? Memang bapak yang salah . Karena tidak memberitahukan sebelumnya mau mancing. Bukan apa-apa ???

 Bapak malu sama teman-teman karena bapak kalah tidak dapat 1 ekorpun ikan. Biasanya paling sedikit suka dapat ikan 3 kg. Jadi di kantor ,bapak terus-terusan diejek oleh teman-temanku di kantor .

Penulis : Ya,...sudah Minggu besok kita tidak ada acara keluar rumah. Boleh bapak mancing ikan. Sama mamah didoakan agar dapat ikan untuk 1 RW. Sambil tersenyum dan tertawa  ha...ha...ha...

Akhirnya suamiku yang marah-marah gara-gara tidak dapat ikan. Bisa tersenyum kembali dan berjanji kalau mau mancing 1 hari atau seminggu sebelum berangkat ke kolam ikan ,minta ijin dulu. 

Sejak kejadian tahun 2010 sampai saat ini hobby suami tetap memancing ikan,bukan mancing ikan yang pakai anting ha...ha...ha...

Suami dan istri harus saling menghormati dan menjaga rumah tangganya. Agar rumah tangga tetap harmonis dan samawa. Saat ini rumah tanggaku sudah 24 tahun dikarunia 4 orang anak. 

Semoga tulisanku bermanfaat bagi pengunjung blog Kompasiana yang semakin keren dan luar biasa...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun