Mohon tunggu...
Sri Yamini
Sri Yamini Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Calon Pegawai Selalu Gagal dalam Tes Wawancara dan Tes Kesehatan?

20 November 2017   23:14 Diperbarui: 20 November 2017   23:28 1567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari Minggu, 19 Nopember 2017 Saya mengikuti pelatihan menulis dari IGI Cimahi. Pada saat bergiliran mengungkapkan suatu pengalaman ada seorang teman yang bernama Pak Yuyus beliau masih muda dan banyak sekali pengalamannya. Saya juga senang mendengarkan pengalaman beliau. Ada beberapa kegagalan  dalam wawancara  calon pengawai baru yaitu :

1. Suara pelan 

Untuk menerima calon karyawan baru bisa dilihat dari cara berbicara ada yang pelan, tegas,seius. Kalau calon karyawan berbicara pelan tidak disukai oleh perusahaan karena akan merugi. Karena calon karyawan baru  banyak berkomunikasi dengan konsumen, sehingga perusahaan akan merugi.

2. Pandangan mata

Pandangan mata selalu merunduk saat wawancara, seharusnya memandang kepada orang yang sedang memberikan tes kepadanya. Postur tubuh kurang enak kalau dilihat

3. Niat Bekerja Yang Tegas

Karyawan baru yang kurang trampil biasanya ingin mencari pekerjaan yang lebih baik/sesuai dengan keahlian.Baru bekerja belum selesai kontrak/perjanjian sudah mengundurkan diri.Sehinggan perusahaan akan merugi dengan karyawan yang keluar.

4. Kebiasaan Membereskan Tempat Tidur Saat Bangun Tidur

Seperti hal yang sepele tetapi penuh dengan makna. Kebiasaan bangun tidur merupakan sikap disiplin dari seseorang. 

Ada lagi kegagalan yang dirasakan oleh calon karyawan baru yaitu Tes Kesehatan .Dalam melaksanakan tes kesehatan untuk calon pegawai baru harus diperhatikan seperti :

1.Melakukan puasa di malam hari dari pukul 22.00 sampai besok selesai diperiksa kesehatannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun