Mohon tunggu...
Sri Yamini
Sri Yamini Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Konsep PBTE dan Desain dalam Alat Teknologi

22 April 2017   23:39 Diperbarui: 23 April 2017   08:00 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin para pembaca pasti ada yang bertanya, Apa PBTE ??? Saya akan menguraikan tentang PBTE yang kepanjangan dari Performance Based Teacher Education. PBTE berkembang di negara Amerika menjelang tahun 60-an.Karena berkaitan dengan faktor-faktor politik, sosial, pendidikan, tehnologi dan intelektual.

Tahun-tahun belakangan ini PBTE menjadi tema diskusi yang sangat hangat, terutama mengenai isi, organisasi dan kontrol tentang aspek-aspek profesional dalam mempersiapkan tenaga guru di Amerika. Latar belakang PBTE dapat ditemui dalam teori Skinner yang behavioristik, di dalam teori sistem. Dalam penelitian tentang efektivitas guru.

Perubahan kekuasaan dalam pendidikan guru dari para profesor, mahasiswa dan masyarakat. Tuntutan para pelajar atas relevansi dan pengaruh cita-cita para pemuda di perguruan tinggi. Latar belakang dan tehnologi yang menunjang PBTE adalah ketidakmampuan terhadap hasil-hasil pendidikan guru yang tradisional. Adanya kehendak untuk meningkatkan pre-service dan in-service training dalam urutan yang berkelanjutan. Untuk memperkenaljan teknologi seperti :

1.Komputer

2.Proyektor LCD (Liquid Crystal Display)

 3.OHP (Over Head Proyektor)

4.Radio

5.TV

6.Internet

7.GPS (Global Positioning System)

8.Faximile

9.Satelit Komunikasi

10.Telepon

11.Handphone /telepon seluler

12.Printer

dsb

Alat-alat tehnologi di atas bisa membantu kita dalam menyelesaikan pekerjaan kita. Apalagi kita sebagai pendidik sangat membutuhkan alat-alat tersebut. Di dalam mengerjakan tugas-tugas yang sangat mendesak yaitu dalam mengolah nilai. Dengan mudahnya kita bisa mengerjakan hanya dengan hitungan waktu yang sebentar. Dengan memasukkan rumus dalam mengolah nilai langsung alat tehnologi bisa membantunya dengan waktu yang singkat.

Kita sebagai pendidik mau mengacu kemana??? Apakah dengan alat-alat tradisional / tehnologi canggih??? Silahkan tinggal anda memilihnya. Saya pribadi mengenal tehnologi dari tahun 1999 hanya kurang dipahami karena malas pada waktu itu / minta bantuan orang lain. Pada tahun 2010 saya menyusun skripsi menggunakan jasa orang lain ( rental). Tetapi setiap bimbingan dosen pembimbing selalu marah-marah. Karena skripsi yang saya buat salah terus.

Pada waktu itu sudah bimbingan 2 bab yaitu bab 1 dan bab 2. Padahal setiap ada kesalahan dalam skripsiku selalu diperbaiki. Pada suatu hari saya bimbingan lagi oleh dosen pembimbing bilang kepada saya. Coba ibu mengetik sendiri pasti bisa menyelesaikan skripsi dengan baik. Dosen pembimbingku bertanya lagi, Bu siapa yang mengetiknya??? Saya berbicara jujur yang mengetik jasa rental. Coba bu periksa lagi setiap perbaikan. Setelah pulang ke rumah penasaran juga hasil tulisanku dan tulisan yang sudah diketik.

Ternyata setiap perbaikan yang salah tidak diperbaiki alias diprint lagi. Masa Allah pantesan dosen pembimbingku selalu marah ternyata setiap bimbingan bahan yang diajukan itu-itu saja tanpa perbaikan. Akhirnya saya membeli laptop dan printer, lalu belajar sendiri mencari di mbah google cara-cara mengerjakannya dan minta bantuan kepada guru-guru honorer yang sudah pandai dalam mengopresikan laptop. Dari kejadian tersebut saya mengambil hikmahnya.Jadi prinsip kita jangan percayakan pekerjaan kita kepada orang lain. Tetapi sebaik-baiknya/sejelek-jeleknya pekerjaan kita itulah hasil kita. Mencerminkan pekerjaan kita sudah bisa dikerjakan tanpa bantuan orang lain. Semoga tulisanku ada hikmah dan manfaatnya bagi diri sendiri dan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun