Mohon tunggu...
Sri Wangadi
Sri Wangadi Mohon Tunggu... Penulis - 📎 Bismillah

📩 swangadi27@gmail.com 🔁 KDI - BTJ

Selanjutnya

Tutup

Money

Hari Pangan Sedunia 2019, Ketahanan Pangan untuk Ketahanan Negara

16 Oktober 2019   19:44 Diperbarui: 16 Oktober 2019   23:13 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto ig|@kementerianpertanian

Hari Pangan Sedunia (World Food Day)  diperingati setiap tahun tepatnya pada tanggal 16 Oktober. Sejak tahun 1981, Hari Pangan Sedunia (HPS), mengambil berbagai tema pada perayaan ditiap tahunnya dengan tujuan untuk menekankan bagian penting dari dunia pangan yang memerlukan perhatian khusus.

Sebagai kebutuhan dasar bagi manusia, pangan memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Dari pangan sehat yang kita konsumsi setiap hari akan menghasilkan energi dan kebaikan bagi tubuh. 

Ketahanan pangan berarti kemampuan dalam mendapatkan atau mengakses pangan itu sendiri. Produktivitas suatu negara berkaitan dengan kebutuhan pangan masyarakatnya yang tercukupi.

Dari ketahanan pangan yang baik akan menghasilkan sember daya manusia yang berkualitas. Dari SDM yang berkualitas tentunya akan berpengaruh terhadap pembangunan Indonesia. 

Saat ini, ketahanan pangan bukan hanya sebatas kebutuhan untuk makan saja, melainkan berpengaruh terhadap ekonomi dan politik baik nasional maupun global, sehingga erat kaitannya dengan ketahanan negara.

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong agar kawasan perbatasan dapat mengembangkan pertaniannya. Lumbung beras bagi dalam negeri maupun untuk diekspor bisa didapatkan dari wilayah perbatasan. Sebagai langkah nyata Dirjen Tanaman Pangan menyatakan telah memberikan fasilitas Rice Milling Unit (RMU) sejak tahun 2016.

Hingga saat ini RMU Kawasan Perbatasan sudah sebanyak 26 unit tersebar di beberapa provinsi seperti Aceh, Riau, Kep. Riau, NTT, Kalimantan Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. 

Bantuan alat tersebut bertujuan untuk meningkatkan produksi dan daya tawar petani yang baik. Selain RMU, dilakukan juga konsep pertanian organik. Saat ini, sedang dilakukan pembinaan organik bekerjasama dengan FAO (dilansir dari laman pertanian.go.id).

Tahun ini, peringatan HPS Internasional bertema "Our Action are Our Future, Healthy Diets Zero Hunger World". Di Indonesia, HPS ke-39  mengangkat tema "Teknologi Industri Pertanian dan Pangan Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045" yang diadakan di Kendari dan Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (2 - 5 November 2019). "Berbicara masalah pangan, pangan kita harus kuat. Ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara" (Andi Amran Sulaiman/Menteri Pertanian).

Dilansir dari akun instagram resmi Kementerian Pertanian RI /@kementerianpertanian (16/10/2019), berbagai rangkaian kegiatan dalam hari pangan sedunia tahun ini antara lain Seminar Nasional & Soft Launching RAN Pertanian Keluarga, Diplomatic Tour Kawasan Sagu di Konawe, Pembukaan Puncak HPS, Gelar Teknologi, Pameran dan Demo Hasil Pertanian, Panen Raya & Gerakan Tanam Pohon serta diadakannya berbagai Lomba.

Melalui Hari Pangan Sedunia tahun ini, semoga kita bisa mengatasi masalah-masalah terhadap ketahanan pangan nasional melalui teknologi industri pertanian dan pangan untuk mewujudkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia menuju pertanian Indonesia yang lebih maju sehingga kehidupan generasi penerus bangsa dan ketahanan negara dapat selalu dipertahankan.

Selamat Hari Pangan Sedunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun