Istilah antropologi berasal dari bahasa Yunani, Anthropos, yang berarti manusia dan logos yang berarti ilmu. Secara etimologis, antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia. Antropologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari segala tingkah laku manusia. Dan kemudian antropologi agama, Antropologi Agama adalah bidang ilmu dalam studi antropologi yang mempelajari manusia, budaya, dan agama dalam kaitannya dengan bagaimana manusia menafsirkan makna agama dan menjalankan kehidupan keagamaannya dalam keseharian atau disebut juga Antropologi Religi.
Dan jelaskan bahwa antropologi agama cara mempelajarinya bisa melihat dari sudut pandang negara dari sudut pandang ajarannya yang bersifat normatif atau dengan cara deskriptif. Dan dengan cara empiris dan keempat cara tersebut dapat saling bertautan dan saling mengisi satu sama lain, Dijelaskan oleh ibu Rismawati bahwa metode historis itu merupakan bersifat sejarah karena menelusuri pikiran dan perilaku manusia tentang agamanya, sejak masyarakat manusia masih sederhana budaya sampai budaya agamanya maju. Semisalnya bagaimana latar belakang sejarah timbulnya konsepsi manusia tentang alam gaib kepercayaan terhadap alam roh dewa sampai kepada Tuhan. Dan selanjutnya bahwa  kemudian Pak Zainuddin menyampaikan bahwa agama merupakan hasil pengklasifikasian daripada kepercayaan artinya bahwa ada sesuatu yang lebih awal sebelum adanya agama ini yaitu kepercayaan sehingganya untuk memahami sistem kepercayaan dan keberagamannya yang sangat kompleks ini dibutuhkanlah sebuah metode agar bisa memudahkan dalam melakukan pengalaman pemahaman terhadap dinamika kepercayaan yang ada di dunia ini. Dan jika kita mempelajari antropologi agama maka perlunya kita mengetahui istilah-istilah yang berkaitan dengan agama semisalnya istilah ritual yang merupakan agama dan religius yang merupakan klasifikasi kepercayaan dan masih banyak istilah-istilah lain yang perlu kita ketahui.