Mohon tunggu...
Sri Suratmi
Sri Suratmi Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Untung Kita Gak Percaya Mentan

23 Oktober 2018   19:50 Diperbarui: 23 Oktober 2018   19:56 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Polemik ribut-ribut impor beras akhirnya selesai. Kemarin Badan Pusat Statistik (BPS) turun jadi wasit.

Menurut perhitungan BPS, produksi beras tahun ini 32,4 juta ton. Itu sudah memasukkan angka padi sejak dipanen, jadi gabah kering panen (GKP), gabah kering giling (GKG), sampai jadi beras siap masak. Sedangkan konsumsi beras nasional 29,6 juta ton.

Jadi secara total, kondisi beras nasional kita lebih 2,8 juta ton. Tapi ingat, kelebihan itu tidak berarti kemarin pemerintah salah karena telah mengimpor beras.

Menurut data BPS yang dipaparkan Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution, surplus beras nasional di tahun 2016 lalu malah mencapai 20,11 juta ton. Artinya, surplus tahun ini tidak ada apa-apanya. Malah cenderung bahaya. (Sumber berita)

Kenapa?

Sebab tidak semua dari 2,8 juta ton itu ada beredar di pasaran. Karena petani juga punya kebiasaan menyimpan beras hasil panen. Kira-kira mereka biasa menyimpan 5-10 kg per ke luarga. Bila dikalikan dengan jumlah petani Indonesia yang mencapai 4,5 juta kepala keluarga, setidaknya ada 45 ribu ton beras yang masih disimpan petani untuk makan keluarganya sehari-hari.

Parahnya lagi, pada bulan Maret 2018 kemarin, ketika impor beras dilakukan, stok di Bulog hanya 500 ribu ton. Menurut Darmin, tidak pernah terjadi kondisi beras sesedikit itu. terlalu rendah menurutnya. 

Untung saja kita tidak langsung percaya pada klaim Kementerian Pertanian yang mengatakan persediaan beras kita surplus sehingga tidak butuh impor. Kalau kita waktu itu percaya, pasokan beras akan tergerus dalam waktu cepat. Ujungnya, harga beras bakal naik, meroket, menggila.

Kena deh [Meme pribadi]
Kena deh [Meme pribadi]
Lagian, data Kementerian Pertanian juga suka salah-salahan. Buktinya, surplus produksi beras yang dihitung BPS tersebut jauh di bawah perhitungan Menteri Amran Sulaiman. Berdasarkan informasi resmi dari Kementan, surplus beras tahun ini sebesar 13,03 juta ton. Perhitungan tersebut dari produksi beras 2018 sebesar 80 juta ton atau 46,5 juta ton setara beras, sementara total konsumsi beras nasional hanya 33,47 juta ton. 

Tapi kenyataanya, kita Cuma kelebihan 2,8 juta ton. Itupun sudah disumbang oleh impor beras kemarin. Weleh..

Curiga [meme pribadi]
Curiga [meme pribadi]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun