Mohon tunggu...
Sri Suratmi
Sri Suratmi Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Duel Maut Demi Air

13 Oktober 2018   16:56 Diperbarui: 13 Oktober 2018   17:15 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembunuhan telah terjadi sejak zaman nenek moyang kita. Pertama kali dilakukan oleh Qabil. Qabil membunuh saudaranya sendiri karena persembahannya tidak diterima oleh Allah. Ia tidak tulus dalam memberi persembahan tersebut. Lalu ia iri pada Habil yang persembahannya diterima, sehingga ia pun membunuh saudaranya itu. Nafsu dan emosi membuat nyawa seseorang melayang. Tidak perduli meski saudara sendiri.

Begitu pula yang terjadi dengan seorang petani asal Kampung Tonggeret, Desa Karyamekar, Kecamatan Pasirwangi, Garut bernama Omas (54). Omas terbunuh setelah terjadi cekcok dengan rekan sesama petani bernama Rukman (84) yang masih terhitung saudara sendiri.

Permasalahannya sederhana, karena air. Mereka berdua berebut air untuk menyiram kebun. Berebut karena air sudah langka sejak kekeringan melanda daerah tersebut. Korban menutup saluran air yang biasa digunakan pelaku untuk menyiram kebunnya. Tidak terima, perkelahian yang berujung pembunuhan pun terjadi.

Emosi dan nafsu bisa menyebabkan nyawa manusia tidak ada harganya lagi. Kemarau dan kekeringan yang berkepanjangan pun memperpendek sumbu emosi. Ada baiknya pemerintah khususnya Menteri Pertanian memperhatikan kondisi ini. Mungkin dengan cara memberi bantuan sumur bor atau bantuan dalam bentuk lainnya. Agar perebutan air dengan tumbal nyawa tidak terjadi untuk kedua kali. Karena di sini tidak hanya tanaman yang mati.

Ilustrasi
Ilustrasi
Sumber: Kompas.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun