Kalau saat ini saya sudah tidak mudik lagi karena sudah berdiam di kampung halaman, Namun kenangan mudik selalu aku ingat akan peristiwa tahun 2009 lalu. Saat itu kami masih merantau dan tinggal di Satui, saat lebaran tiba kita tidak bisa pulang ke Jawa.
Jadi kami ingin nunut merayakan lebaran di rumah mertua adikku, yang saat itu adiku yang tinggal diTabalong
Karena H-1 suami  masih kerja, kami berangkat ke Martapura pas hari lebarannya, tepatnya setelah subuh sekitar pukul 6 pagi. Usai salat subuh kami berangkat dengan menggunakan sepeda motor andalan yang kami bawa dari Jawa.
Saat  itu kami berangkat setelah sarapan lebih dahulu, masuk ke jalan raya ternyata lenggang  tak ada satupun kendaraan yang lewat maupun  hingga kendaraan kami di jalan tanpa halangan sama sekali.
Jarak antara Satui - Martapura 154 km, yang saat biasa butuh 4 jam perjalanan. Namun saat itu kami cuma butuh waktu 1.5 jam saja.
Karena jalan benar-benar sepi sekali, kami hanya berpapasan 1-2 kali sepeda motor, tak ada orang juga sepanjang perjalanan. Padalah saat itu  jam 6 pagi harusnya saat orang-orang berangkat ke masjid untuk sholat Ied  , namun saat benar-benar sepi.
Sampai sekarang kalau ingat berasa ada yang aneh saja.
Apalagi jalannya mulus karena baru  selasai diperbaiki. Biasanya saya paling tidak suka bonceng sepeda motor jarak jauh jadi bisa menikmati perjaanan walau setengah ngebut serasa melayang saja.
Perjalanan di mulai  dari Sungai Danau, Kintab, Asam-asam, Jorong, Pelaihari, Imb  an, Banjar Baru, Martapura
Sampai di Martapura sudah selesai Sholat Iedul Fitri, Â jadi kebagian