Mohon tunggu...
Sri Rumani
Sri Rumani Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Rakyat kecil, bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa kecuali Alloh SWT yang sedang berjalan dalam "kesenyapan" untuk mendapatkan pengakuan "profesinya". Sayang ketika mendekati tujuan dihadang dan diusir secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional... Email:srirumani@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kepasrahan dalam Memenuhi Panggilan Haji

24 Agustus 2018   19:14 Diperbarui: 27 Agustus 2018   18:29 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam menghadapi hujan badai, tempat berlindung dan pasrah hanya Alloh SWT, berserah diri, berdoa, agar diberi keselamatan, kesehatan dan hujan badai segera berhenti. Dalam suasana yang sangat menakutkan, mencekam itu, masihkah para jamaah sombong, angkuh, pongah, menepuk dada sebagai jawara, pejabat, profesor, "public figure", orang terkenal, hebat, milyader, cerdik pandai ?. Semua sama kedudukannya dengan baju ihram yang sama putih, tidak ada yang dibanggakan, kecuali takwanya.

Berkumpul di padang Arafah yang sangat menguras tenaga fisik, dan perasaan untuk berdzikir, berdoa hanya kepada Alloh SWT, teringat dosa-dosa yang telah dilakukan, histeria dalam doa dan air mata, sungguh semakin berada di titik nol. Perjuangan secara fisik belum usai karena harus mabit (bermalam) di Muzdalifah. 

Mabit di Mina untuk melempar jumrah yang memerlukan kekuatan fisik, karena dinilai terberat dengan jarak tempuh rata-rata lebih dari 4 km, berarti pergi pulang menempuh jarak 8 km, yang dilakukan selama 3 hari berturut-turut, jadi menempuh jarak 24 km. Hanya keprasahan, dan keikhlasan, usaha dan doa semua dapat dilalui dengan lancar dan tetap semangat. Begitupun setelah kembali ke Indonesia, semestinya keprasahan itu tetap menjadi nafas dalam kehidupannya.

Yogyakarta, 24 Agustus 2018 Pukul 19.11

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun