Mohon tunggu...
Sri Rumani
Sri Rumani Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Rakyat kecil, bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa kecuali Alloh SWT yang sedang berjalan dalam "kesenyapan" untuk mendapatkan pengakuan "profesinya". Sayang ketika mendekati tujuan dihadang dan diusir secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional... Email:srirumani@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Perpustakaan Perguruan Tinggi Menyambut Mahasiswa Baru?

10 Juli 2018   15:43 Diperbarui: 10 Juli 2018   17:58 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tahun ajaran baru segera dimulai, persiapan untuk menyambut maba dengan membentuk panitia yang melibatkan dosen, tendik, dan kakak angkatan lintas fakultas, lintas departemen untuk membuat acara penyambutan maba yang menghadirkan orang tua supaya dapat berjalan lancar. Rapat kordinasi terus dilakukan yang membahas detail acara harian, jam dan menit, serta perhitungan mobilitas mahasiswa dari universitas, fakultas, dan lintas fakultas.

Persiapan sampai detail untuk ishoma bagi yang muslim disediakan tempat wudhu darurat dengan puluhan kran. Demikian juga snack dan nasi boks, pos kesehatan, serta sarana dan prasarana yang mendukung (sound system, LCD, PC), baik untuk acara outdoor maupun indoor. 

Intinya maba dibuat senang, kerasan, bangga, aman dan nyaman di tempat yang baru. Maba secara fisik dan psikis yang sudah berjuang dapat lolos seleksi, harus cepat menyesuaikan dengan lingkungan baru, perubahan status dari SMA ke mahasiswa, cara belajar dari bimbingan guru ke belajar mandiri, dari hidup dengan keluarga harus kos dan semua diurus dan dikelola sendiri. 

Rektor secara resmi menerima maba dalam suatu apel besar, yang ditandai dengan pemakaian jaket almamater, dilanjutkan dengan berbagai parade dan atraksi kreasi mahasiswa, dan ramah tamah dengan orang tua maba di fakultas masing-masing. Intinya agar orang tua dan pihak kampus yang diwakili pengurus universitas, fakultas ada komunikasi tentang perkembangan studi maba. 

Walaupun maba sudah lulus SMA, jiwa dan pemikirannya masih mudah terpengaruh lingkungan yang tidak baik. Oleh karena itu harus hati-hati memilih teman baru, sehingga terhindar dari aura negatif yang dapat menganggu kuliah.

Di kampus UGM Yogyakarta untuk menyambut maba ada program Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB). Tujuannya pengenalan lingkungan kampus, fasilitas, kewajiban dan hak maba, unit kegiatan yang sesuai dengan hobi. Semua itu untuk membuka wawasan dan mengembangkan potensi maba sehingga dapat mencapai pestasi akademik dan non akademik.

Salah satu yang diperkenalkan kepada maba adalah fasilitas perpustakaan yang ada di universitas maupun fakultas, dan departemen. Mengingat maba ketika di SMA kurang "familiar" dengan perpustakaan karena masih mempunyai "image" yang negatif dengan sikap dan citra pustakawan. 

Di perguruan tinggi sejak awal maba harus sudah dikenalkan dengan perpustakaan, karena diakui atau tidak perpustakaan mempunyai fungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan. Banyak perpustakaan perguruan tinggi saat ini terus berbenah dan meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa, supaya perpustakaan menjadi rumah kedua yang menyenangkan dengan pelayanan prima dan berbasis teknologi informasi.

Maba sebagai generasi milenial sudah sangat piawi dalam melakukan penelusuran melalui internet, dengan mudah, murah, dan gelombang "tsunami" informasi tidak bisa dibendung, sehingga perlu kecerdasan untuk memilih, memilah, mengidentifikasi, mengenali, memahami sumber informasi yang sesuai dengan topik yang dibutuhkan. 

Pustakawan dengan ilmu perpustakaan mempunyai keahlian untuk menelusur sumber referensi yang dibutuhkan oleh maba, sehingga perlu memberikan pendampingan penelusuran kepada maba. Bila maba sudah terbiasa, dapat dilakukan mandiri, bahkan memberikan pengetahuan penelusuran kepada maba lain.  

Tugas dan menjadi tanggung jawab pustakawan karena mempunyai kompetensi untuk melakukan pengenalan perpustakaan kepada maba, dengan memberi penjelasan tentang kewajiban dan hak untuk akses perpustakaan. 

Bagaimana caranya melakukan penelusuran, dari sumber-sumber informasi terpercaya, ilmiah, kredibel. Bukan informasi "sampah", hoaks, yang otoritas dan kredibelitas penulisnya tidak dapat dipertanggungjawabkan. 

Disinilah pustakawan sekaligus dapat memperkenalkan profesinya agar  maba memahami, sehingga tidak ada lagi yang menyebut pustakawan sebagai "penjaga buku". Artinya kalau ada maba yang masih menyebut "penjaga buku", karena pustakawan sendiri tidak pernah tampil di depan maba, dan tidak pernah mengenalkan profesi pustakawan kepada maba.

Panitia orientasi maba bila memberi alokasi waktu untuk perpustakaan, biasanya jadwalnya sangat minim, mengingat banyak materi lain yang harus dipahami oleh maba, misalnya mengisi KRS, tata tetatertib perkuliahan, cuci kuliah, macam-macam beasiswa, cara mendapatkan beasiswa. Oleh karena itu pustakawan harus bisa menyiapkan materi yang singkat, padat, jelas, sehingga maba segera dapat memanfaatkan perpustakaan, hanya melakukan verifikasi di perpustakaan untuk mengaktifkan keanggotaan.

Maba tidak perlu lagi mengisi berbagai formulir, dan prosedur yang rumit dan birokrasi, karena data mahasiswa dari bagian akademik sudah terkoneksi di perpustakaan. Tidak perlu lagi dibuatkan kartu anggota perpustakaan, dengan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) sudah terkoneksi dengan bagian-bagian lain. Semua itu tidak perlu membayar alias gratis, karena maba sudah membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) diawal smester.

Saat maba verifikasi di perpuatakaan inilah kesempatan pustakawan untuk terus melakukan komunikasi dengan memberikan penjelasan yang lebih mendetail tentang bagaimana melakukan penelusuran di Online Public Access Catalog (OPAC), mencari buku di rak, atau menemukan sumber-sumber informasi digital, dengan kata kunci. 

Semua itu dilakukan oleh pustakawan dengan ikhlas, senang, semangat, agar maba menjadi nyaman dan bergembira untuk selalu ke perpustakaan karena ketemu dengan pustakawan yang siap membantu, cekatan, humanis, ramah, sopan santun, murah senyum. 

Akhirnya maba dapat menjalani kuliah dengan lancar tepat waktu sukses berprestasi akademik dan non akademik, lulus, wisuda, mendapat pekerjaan yang sesuai "passion"nya. Dari sinilah profesi pustakawan dikenang yang telah memperlancar study di perguruan tinggi.

Yogyakarta, 5 Juli 2018 Pukul 22.47

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun