Mohon tunggu...
Sri Rumani
Sri Rumani Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Rakyat kecil, bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa kecuali Alloh SWT yang sedang berjalan dalam "kesenyapan" untuk mendapatkan pengakuan "profesinya". Sayang ketika mendekati tujuan dihadang dan diusir secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional... Email:srirumani@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Perpustakaan Perguruan Tinggi Menyambut Mahasiswa Baru?

10 Juli 2018   15:43 Diperbarui: 10 Juli 2018   17:58 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bagaimana caranya melakukan penelusuran, dari sumber-sumber informasi terpercaya, ilmiah, kredibel. Bukan informasi "sampah", hoaks, yang otoritas dan kredibelitas penulisnya tidak dapat dipertanggungjawabkan. 

Disinilah pustakawan sekaligus dapat memperkenalkan profesinya agar  maba memahami, sehingga tidak ada lagi yang menyebut pustakawan sebagai "penjaga buku". Artinya kalau ada maba yang masih menyebut "penjaga buku", karena pustakawan sendiri tidak pernah tampil di depan maba, dan tidak pernah mengenalkan profesi pustakawan kepada maba.

Panitia orientasi maba bila memberi alokasi waktu untuk perpustakaan, biasanya jadwalnya sangat minim, mengingat banyak materi lain yang harus dipahami oleh maba, misalnya mengisi KRS, tata tetatertib perkuliahan, cuci kuliah, macam-macam beasiswa, cara mendapatkan beasiswa. Oleh karena itu pustakawan harus bisa menyiapkan materi yang singkat, padat, jelas, sehingga maba segera dapat memanfaatkan perpustakaan, hanya melakukan verifikasi di perpustakaan untuk mengaktifkan keanggotaan.

Maba tidak perlu lagi mengisi berbagai formulir, dan prosedur yang rumit dan birokrasi, karena data mahasiswa dari bagian akademik sudah terkoneksi di perpustakaan. Tidak perlu lagi dibuatkan kartu anggota perpustakaan, dengan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) sudah terkoneksi dengan bagian-bagian lain. Semua itu tidak perlu membayar alias gratis, karena maba sudah membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) diawal smester.

Saat maba verifikasi di perpuatakaan inilah kesempatan pustakawan untuk terus melakukan komunikasi dengan memberikan penjelasan yang lebih mendetail tentang bagaimana melakukan penelusuran di Online Public Access Catalog (OPAC), mencari buku di rak, atau menemukan sumber-sumber informasi digital, dengan kata kunci. 

Semua itu dilakukan oleh pustakawan dengan ikhlas, senang, semangat, agar maba menjadi nyaman dan bergembira untuk selalu ke perpustakaan karena ketemu dengan pustakawan yang siap membantu, cekatan, humanis, ramah, sopan santun, murah senyum. 

Akhirnya maba dapat menjalani kuliah dengan lancar tepat waktu sukses berprestasi akademik dan non akademik, lulus, wisuda, mendapat pekerjaan yang sesuai "passion"nya. Dari sinilah profesi pustakawan dikenang yang telah memperlancar study di perguruan tinggi.

Yogyakarta, 5 Juli 2018 Pukul 22.47

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun