Bagi anak yang orangtuanya menandatangani keberatan iuran pun kemungkinan besar tidak akan hadir. Jadi prom night hanya milik siswa tertentu. Ini tidak adil juga bagi siswa. Entah jika pada acara tersebut ada wisuda, pembagian ijazah.Â
Agar lebih hemat dan berkesan, perpisahan tidak perlu di hotel, di halaman sekolah juga bisa. Seperti sekolah tempat anak kedua saya. Cukup diadakan upacara pelepasan siswa kelas XII. Pada upacara tersebut ada pemberian penghargaan kepada siswa berprestasi dan penyerahan Surat Keterangan Lulus (SKL) dan rapor semester 6.
Siswa kelas XII ada kesempatan bertatap langsung dengan semua guru, staf. Momen ini sangat haru, guru minta maaf, siswa pun demikian. Mereka berpelukan melepas rasa sakit jika pernah merasa tersakiti. Pulang bukan saja membawa surat kelulusan tetapi bawa sejuta kenangan manis bersama guru, teman, satpam, kantin.Â
Bagaimana dengan prom night?
Aah dasar anak, mereka tidak puas, prom night tetap diadakan dan bayar Rp350.000 per siswa kelas XII. Rencananya akan dilaksankan di gedung hotel pada bulan April.Â
Tidak usah dipikir, jika ada siswa, orangtua keberatan dengan biaya itu, ajukan saja surat keberatan. Tidak perlu nangis-nangis, koar-koar di medsos.Â
Hadir dengan pakaian sederhana tetapi rapi, anggun, sopan. Tak usah berpikir status sosial, kalian sama tak punya uang, yang punya orangtuanya. "Wees ndang budal, ngomong wae dress hasil jahitan mamah bukan beli dari butik."Â Itu kata saya dulu pada anak cewek.Â
Fokus saja bangun masa depan. Kalau ada yang simpel kenapa cari yang rumit.
Terima kasih telah singgah. Salam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI