Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Penulis

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

2 Tradisi saat Menghadiri Pesta Pernikahan

8 Februari 2023   13:29 Diperbarui: 10 Februari 2023   20:43 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Barang yang kita bawa berupa bahan makanan pokok, seperti beras, gula, mie, minyak goreng. Jika di rumah punya kelapa, ayam, kambing, bawa saja, tetapi itu tidak wajib ya. 

Gegawan harus disesuaikan dengan kemampuan yang punya hajat dan pemberi. Ko begitu? 

Pengalaman saya, ketika hajatan khitan ada orang bawa gawan ayam panggang 6 ekor. Saya tidak mencatatnya karena ingat.

Ketika yang ngasih itu menikahkan putrinya, saya diingatkan oleh kerabat untuk memberi ayam panggang lagi.

Gawan saat akan ke pesta pernikahan. Foto dokpri (telah tayang di Kompasiana)
Gawan saat akan ke pesta pernikahan. Foto dokpri (telah tayang di Kompasiana)

Pikir saya saat itu akan memberi uang, pastinya agak lebih dari harga 6 panggang dulu, sesuai dengan nilai masa sekarang. Alasan saya biar tidak wara-wiri pesan panggang. Kalau memberi uang juga bisa untuk keperluan lain.

Ya ... daripada melawan adat, akhirnya saya beli panggang, beras sekarung. Kalau uang memang harus ya, dimasukkan ke kotak yang tersedia.

Jadi apa yang kita berikan akan dikembalikan ketika kita hajatan. Walaupun sebenarnya tidak harus. Namun, sudah menjadi kebiasaan saat tetangga hajatan kita saling membantu dengan gawan bahan makanan pokok bukan dengan hadiah atau kado.

Membawa gawan, lambat laut tidak dilakukan oleh generasi muda dan warga pendatang.  Alasannya mungkin berat, ribet juga lebih mahal. Mereka lebih praktis dengan uang atau hadiah.

Seperti saya dulu, sering menolak membawa gawan karena berat. Kakak ipar yang bersedia bawakan. Yang penting nama di tas adalah nama saya.

Saya pun sering lupa ketika pulang, tas tidak dibawa. Tetangga yang kadang mengantarkannya ke rumah atau Kakak ipar yang bawa. 

Salam, semoga bermanfaat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun