1. Bebas
Kita bisa menggunakan listrik sesuai kebutuhan. Dalam pembelian pulsa tidak ada ketentuan. Jika kebutuhan listrik sedikit, bisa diisi Rp20 ribu, tetapi kita pun harus tahu dengan pulsa listrik sebesar itu terpakai berapa hari.Â
Kalau listrik ingin hemat, kita bisa mengatur penggunaannya, seperti pada malam hari penerangan dikurangi.
Jika listrik tidak digunakan, token listrik juga boleh tanpa diisi pulsa. berbeda dengan listrik Pascabayar yang ada beban setiap bulannya.Â
Untuk membeli pulsa bisa melalui indomaret, agen terdekat atau melalui aplikasi bank yang ada di ponsel kita.
2. Canggih dan aman
Listrik token, meterannya didesain lebih canggih dan aman. Meteran dilengkapi dengan indikator yang akan menyala sebagai peringatan sehingga resiko kebakaran akibat korsleting listrik lebih rendah.
Kecanggihan lainnya adalah, ketika pulsa akan habis, alarm akan berbunyi dan lampu berwarna merah.Â
Alarm memberi tanda waktunya akan lama, bisa satu hari satu malam, jadi ketika berbunyi pagi dan kita belum sempat mengisi, tenang saja itu masih nyala hingga tengah malam atau bisa sampai besok pagi jika listrik tidak dinyalakan.
Ya, tetapi berisik saja jika tidak cepat-cepat diisi kecuali memang ada niat tidak diisi. Biarkan saja sampai alarm mati sendiri.
Kekurangan listrik prabayar atau token listrik
Token listrik sama halnya dengan alat digital lain yang rawan akan kerusakan dan server error. Hal ini bisa disebabkan kita salah masukkan kode. Meteran juga rawan terjadi kebakaran jika saat pemasangan alat tidak baik.
