Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Penulis

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Life Hack Artikel Utama

Berikut 3 Cara Orangtua Hadapi Anak Remaja yang Mengalami Depresi Tingkat Rendah

18 Agustus 2021   15:39 Diperbarui: 27 Agustus 2021   19:59 1379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak remaja depresi. Sumber: Thinkstock via Kompas.com

Menyaksikan situasi kacau, sebagai orang tua mulai tidak sabar.

Apakah sahabat semua pernah mengalami hal serupa? Jika pernah, biasanya akan bicara, "Makanya kalau ada tugas sekolah, segera dikerjakan, biar tidak menumpuk!" atau mengatakan, "Baca pelan-pelan, perintahnya, baru kerjakan!"

Bisa juga dengan cepat menawarkan bantuan, "Sini, Mamah bantu menyelesaikan tugasnya!"

Apapun yang kita katakan, biasanya anak akan tetap ngambek, menolak bantuan, tetapi tetap tubuhnya tidak bergerak. 

Menghadapi anak remaja yang ngambek sangat membingungkan dan menantang. Pengalaman saya ketika anak cowok ngambek karena tugasnya menumpuk, yakni  dengan cara membiarkan dia menangis. Setelah tenang mendengarkan keluhannya, memberinya minum dan makanan, baru jurus terakhir yakni ajak ngobrol.

Ilustrasi orang tua memeluk anak remajanya yang depresi, foto via IDNTimes.com
Ilustrasi orang tua memeluk anak remajanya yang depresi, foto via IDNTimes.com

Baca juga: Mengatasi Emosi Anak Balita Tanpa Ponsel

Ada pendekatan yang direkomendasikan Forrest Talley, Ph.D. , seorang psikolog klinis di Folsom California. Mungkin bisa kita terapkan dalam pengasuhan anak remaja. Saya ringkas menjadi tiga point.

1 Memahami anak-anak

Orang tua tidak suka anaknya mengalami kesulitan yang bisa membuatnya menangis, sehingga sebelum menangis kita segera menyelesaikan masalahnya. Cara seperti ini, secara tidak langsung menahan ekspresi anak. Memahami anak-anak bisa dengan mendengarkan keluhannya, menunjukkan kalau kita peduli dengan masalahnya.

Menunjukkan ekspresi kita, seolah-olah kita mendukungnya, misalnya dengan mengatakan, "Mamah heran, kenapa gurumu memberi tugas begitu banyak."

Dengan menunjukkan kepedulian dan mensejajarkan diri kita dengan anak remaja, akan mengurangi emosi anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Life Hack Selengkapnya
Lihat Life Hack Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun