Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Penulis

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

4 Cara yang Bisa Dilakukan Orangtua dalam Mengelola Emosi Balita

5 Agustus 2021   14:01 Diperbarui: 6 Agustus 2021   01:00 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak menangis, emosi anak, perkembangan emosi anak.(Shutterstock)

4. Jangan merasa bersalah jika tidak memberikan ponsel pada anak balita
Tidak memberikan ponsel kepada anak, bukan kesalahan. Pada zaman nenek kita, bahkan ketika saya kecil, ponsel belum ada, semua aman-aman saja. Jadi kita bukan orang pertama yang menggunakan strategi tanpa ponsel untuk menenangkan anak.

Tips di atas, bisa kita praktikan juga di rumah, misalnya seperti kasus Kaka dan Dede. 

Libatkan anak untuk diajak ngobrol jika ada tamu. Walaupun anak balita bicaranya belum lancar., orang dewasa harus mengikuti, "Kaka, sudah makan belum?" atau "Cantik sekali Kaka memakai baju merah." Dan masih banyak lagi kalimat yang bisa membuat anak kita senang.

Anak mengekspresikan emosi adalah suatu yang wajar, tetapi ponsel bukan satu-satunya alat untuk mengelola emosi anak. 

Ponsel digunakan hanya sesekali saja. Namun, penggunaan ponsel yang jarang, harus di awali dari orangtua dulu terutama Ibunya. Kita bisa membalas chat grup atau bermain game saat anak tidur.

Mari kita belajar bersama-sama mendidik anak-anak.

Tulisan ini terinspirasi dari child meltdowns and media.

Baca juga artikel lain di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun