Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Penulis

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kiat yang Dapat Kamu Lakukan agar Tidak Kehilangan Uang Saat Bepergian

22 Juni 2021   06:23 Diperbarui: 22 Juni 2021   19:16 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi pencopetan wisatawan | Foto: travelandleisure.com

Sahabatku yang berbahagia

Pernahkah kehilangan barang yang kita cintai, baik dilakukan oleh pencopet atau maling? Jika pernah, jujur itu pengalaman yang tidak bisa dilupakan.

Saya juga tidak bisa melupakan kisah teman yang kecopetan ketika perjalanan dari Majalengka ke Jakarta, tasnya robek, dompet pun raib. 

Temanku akhirnya tidak melanjutkan perjalanan ke tempat kos. Dia menemui pos polisi minta dipulangkan ke Majalengka. 

Kejadian tersebut sudah lama sekitar tahun 90-an. Tahun 1990 belum ada HP, kirim uang biasanya melalui wesel pos dan memerlukan beberapa hari. Teman saya melakukan tindakan tepat dengan minta bantuan polisi untuk mencari tumpangan gratis ke kota asal.

Semenjak mengetahui kisah teman, saya selalu hati-hati ketika bepergian terutama ke luar kota. Itu sebabnya saya tidak pernah kecopetan di terminal. Namun, saya pernah kehilangan uang saat bertamu. Anggap saja kecopetan karena sama-sama hilang, walaupun menurut KBBI pengertiannya berbeda.

Copet orang yang mencuri (sesuatu yang sedang dipakai, uang di dalam saku, barang yang dikedaikan, dan sebagainya) dengan cepat dan tangkas. Copet biasanya beraksi di tempat ramai, terminal, bus kota, jalan raya, angkutan umum, pasar.

Maling, orang yang mengambil milik orang lain secara sembunyi-sembunyi. Pencuri biasanya akan mengambil barang berharga yang ada di rumah, kantor atau gedung tertentu.

Kembali ke kisah saya.

Bapak menyuruh saya ke rumah adiknya yang tinggal beda kabupaten. Kalau orang sunda memanggil adik perempuan dari bapak atau ibu adalah bibi. Bibi sangat senang dengan kedatangan saya.

"Salat Dzuhur dulu, De, Bibi masak dulu!"

Bibi ke dapur menyiapkan makanan, sementara saya ke kamar mandi. Tidak ada firasat apa-apa kalau tas yang saya tinggalkan di ruang tengah isinya akan raib.

Selesai salat ketika hendak ambil bedak, uang yang ada di tas lenyap, mana hanya satu lembar untuk ongkos pulang. Panik dan kesal, mengapa tas tadi tidak dibawa saja masuk ke dalam kamar.

Saya tidak curiga ke bibi atau anaknya yang bantu masak, mereka orang baik. Anggota keluarga bibi banyak, saya tidak mungkin menuduh salah satu di antaranya. 

Ini kesalahan saya yang terlalu percaya dengan lingkungan baru. Ketika pamit pulang, tiba-tiba bibi tanya, "Ada ongkos pulang, De?"

Spontan saya geleng kepala, takut kalau tidak cepat memberi, tidak dikasih ongkos. Sejak itu, saya lebih hati-hati jika bertamu kepada siapa saja.

Ilustrasi pencopet | Sumber gambar hasil tangkap layar phinemo.com
Ilustrasi pencopet | Sumber gambar hasil tangkap layar phinemo.com
Kiat-kiat supaya tidak kecopetan saat bepergian, antara lain:

1. Usahakan kita bertamu tidak sendiri
Islam menyarankan jika bepergian tidak sendiri. Namun, ditemani saudara, famili, sahabat, teman yang baik. Kita tahu perjalanan panjang atau tempat baru sering kali tidak mengetahui seluk beluk dan kondisi lingkungan. Hal ini memicu penjahat melancarkan aksinya. Jika berdua atau lebih, kita bisa saling menolong, saling menjaga, saling mengingatkan.

2. Jangan menyimpan uang dalam satu tempat
Perempuan biasanya membawa dompet uang dan tas. Uang tersebut jangan disimpan semua dalam dompet kecil. Pada bagian tas, biasanya ada bagian-bagian kecil yang memakai sleting, itu bisa digunakan untuk simpanan uang pulang.

Pada bagian lain dari tas, bisa untuk menyimpan receh-receh untuk beli makanan, jajan dan ongkos angkutan. 

Pada saku celana samping atau rok, itu juga bisa diisi uang, untuk lebih amannya, saku itu bisa diberi penitih dari dalam. Tujuannya, ketika duduk, uang itu tidak keluar atau dikodok pencopet.

3. Jangan membawa tas di belakang punggung
Ketika bepergian kita akan nyaman membawa ransel atau tas gendong. sebaiknya ketika jalan di tempat ramai tas tersebut jangan di belakang punggung. 

Taruh tas di depan dada, sedikit tidak nyaman, tetapi ini menghindari pencopet menyobek atau merogoh isi tas. Jika tas selempang, sebaiknya tas diselempangkan berlawanan arah.

4. Jika menginap jangan menaruh uang atau dompet di saku celana/rok/jas yang tergantung
Ada kisah dari salah satu famili di Jawa. Seperti biasa famili ini menginap di rumah orang tuanya jika lebaran. Jas yang bekas dia pakai, digantung di kamar ibunya. 

Dia meninggalkan jas itu dan silaturahmi ke rumah saudara-saudaranya. Ketika kembali, uang yang ada di jas raib. Seisi rumah geger karena uang itu tidak sedikit.

Kesimpulannya, sebelum terjadi kehilangan, tidak ada salahnya kita hati-hati.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun