Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Penulis

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tiga Ciri Persahabatan Kita Sehat

24 Mei 2021   10:21 Diperbarui: 24 Mei 2021   11:08 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi saat bertemu dengan sahabat Mak Ruri

Dokumen pribadi bersama keluarga Mak Ruri di rumah pribadi
Dokumen pribadi bersama keluarga Mak Ruri di rumah pribadi
Beberapa bulan yang lalu suami Mak Ruri kecelakaan hingga meninggal. Saya berusaha menguatkannya lewat pesan singkat, doa. Dari teman-teman lain juga memberi dukungan dengan doa dan sedikit dana belasungkawa.

Beberapa pekan yang lalu, Ibu saya juga meninggal karena divonis Covid-19. Semua teman di kelas menulis berusaha mencari pendonor plasma dengan posting di status masing-masing. Setiap PMI saya hubungi, semua mengatakan waiting list. Hingga pada akhirnya saya mendapat dua plasma dari PMI Cirebon. Namun, Ibu meninggal menjelang lebaran. 

Sesaat setelah mendapat kabar duka, Mak Ruri telepon. Sebelumnya dia sudah kirim pesan,

"Apa yang membuatmu ora ikhlas, Mak Sri, daripada melihat Ibu menderita dengan semua peralatan rumah sakit, Ikhlaskan, Allah lebih sayang Ibu." Setelah itu saya membaca Al-Quran Surat Yassin. Begitu selesai, perawat meminta untuk membimbing Ibu membaca Tahlil, hingga nafasnya yang terakhir.

Selain saya mendapat dukungan doa dari sahabat kelas menulis, Mak Ruri dan teman-teman EPK memberi beberapa bingkisan sebagai tanda turut berduka. Masya Allah ... walaupun berteman secara online, kami saling peduli.

Baiklah dari kisah saya dengan Mak Ruri bisa diambil kesimpulan ciri-ciri persahabatan yang sehat, Insya Allah hingga surga.

Pertama, ada timbal balik atau kesetaraan

Timbal balik di sini bukan masalah pemberian materi atau wujud nyata yang sama, tetapi ada perlakuan "saling." Saling juga tidak harus sama, contohnya dia memberi coklat, bukan berarti saya memberi coklat juga. Saling adalah saling mengerti, saling memahami, saling suport dalam kebaikan, saling mengingatkan jika salah.

Kita bisa memahami apa kata sosiolog dan penulis, Dr. Jan Yager di laman Bustel, "Persahabatan yang sehat memiliki timbal balik." Namun, "Itu tidak berarti bahwa ada sesuatu yang konkret dan spesifik tentang 'Anda melakukan ini dan saya melakukan ini kembali' tetapi kedua sahabat ini merasa bahwa semuanya sama."

Kedua, tidak cemburu

Pernahkah kita cemburu atas keberhasilan sahabat? Ups, hati-hati, ayoo luruskan niat. Sahabat yang baik akan bahagia jika mendengar kita sukses. Jangan berpikir negatif juga jika teman membagikan kebahagian atau keberhasilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun