Mohon tunggu...
Sri Raditiningsih
Sri Raditiningsih Mohon Tunggu... Lainnya - Biasa aja

Kita engga akan pernah tahu sebelum kita benar-benar mencobanya bukan? Instagram : @sriradii Twitter : @Sriradii

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Ibuku Berbeda

21 Mei 2020   08:09 Diperbarui: 21 Mei 2020   18:39 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***


Bagi kebanyakan orang  hari raya adalah moment untuk berkumpul di kampung halaman. Tapi tidak untuk keluargaku, sejak dulu aku terbiasa merayakan hari raya hanya dengan keluarga kecil. Rasanya jarang sekali aku pulang kampung, terlebih setelah kepergian ibu dari rumah.

Hingga suatu hari, aku beserta adik-adikku dan ayahku harus pulang kampung karena ada hal yang harus diselesaikan.

Ternyata disana sudah ada ibuku, itu merupakan pertemuan keduaku dengan ibu setelah waktu itu. Aku masih saja kaku, namun kali ini aku mau menemani ibuku saat ia minta ditemani. Mulai dari makan bakso bersama, hingga pergi ke pasar.

Saat di pasar ibu menawari apa yang ingin ku beli. Tapi aku hanya menggeleng sebagai tanda tak mau. Akhirnya ibuku berhenti di tukang kue, kue sagu berwarna-warni yang disebut kue cenil. Ibu membeli kue itu tanpa aku minta.

"Dulu waktu kecil kamu suka banget sama kue ini, setiap mama ke pasar pasti kamu minta beliin cenil. Nih sekarang mama beliin yang banyak buat kamu. Kamu juga suka banget anggur, mau beli anggur juga ga?"  ibu mengulurkan kue kesukaanku sambil tersenyum.

Melihat senyumnya yang begitu tulus membuat dadaku sesak sekali.

"Ma, maafin aku yang selama ini membenci mama" ucapku didalam hati

***

Kini aku semakin dewasa, tak hanya umurku yang bertambah. Cara pikirku pun banyak berubah.

Hubunganku dengan ibu belum sepenuhnya membaik seperti hubungan ibu dan anak pada umumnya. Tapi kini aku benar-benar mencoba untuk memaafkan segala kesalahan ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun