Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mendapat Perlakuan Tidak Adil di Tempat Kerja, Harus Bagaimana?

5 Juli 2022   10:42 Diperbarui: 5 Juli 2022   21:01 2526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi bergosip (Sumber gambar: DragonImages via lifestyle.kompas.com) 

Dunia kerja memang penuh dengan dinamika dan ada saja hal tak terduga yang terjadi di tempat kerja. Dunia kerja memang penuh dengan kejutan dan perlu mental yang kuat untuk bisa bertahan di tempat kerja. 

Dunia kerja sangat berbeda dengan dunia sekolah yang bisa seenaknya saja, bisa bolos kalo lagi malas ke sekolah atau pulang cepat. 

Di dunia kerja kita tidak mengenal hal-hal seperti itu. Karena dunia kerja penuh dengan tidak semudah yang kita bayangkan ketika duduk di bangku sekolah. 

Kita tidak bisa hanya bekerja mendapat gaji terus bisa liburan atau bersenang-senang. Kenyataannya di dunia kerja tidak se-simple itu, tapi dunia kerja jauh lebih kompleks dan ribet dengan permasalahan yang bisa dibilang rumit sih. 

Salah satu hal yang mungkin bisa terjadi di dunia kerja adalah perlakuan tidak adil dari atasan maupun rekan kerja kita sendiri. 

Terkadang ada beberapa orang yang mendapat perlakuan lebih atau istimewa dari atasan maupun rekan kerja. 

Jika di sekolah kita tahu lah biasa orang yang mendapat perlakuan istimewa itu adalah mereka yang berprestasi, tetapi di dunia kerja lain cerita. Bukan mereka yang berprestasi tetapi mereka yang pandai mengambil hati. Bisa dibilang mereka yang pekerjaannya biasa-biasa saja namun pandai mengambil hati bisa mendapatkan perlakuan istimewa dari atasan.

Dunia kerja memang tidak seindah dunia sekolah, di mana yang berprestasilah yang bisa mengambil hati. Namun di dunia kerja yang kita dapati terkadang berbeda. Bukan yang berprestasi yang bisa mengambil hati, tetapi mereka yang pintar dalam memanfaatkan kondisi yang bisa mengambil hati atasan. Bisa dibilang atasan bersikap pilih kasih terhadap karyawannya.

Karena kondisi demikianlah maka terkadang sering kita dapati perlakuan yang tidak adil antar pegawai di tempat kerja. Mereka yang dekat dengan atasan akan mendapat perlakuan lebih atau istimewa. Sedangkan mereka yang bekerja keras justru semakin diperas dan tidak mendapat perhatian lebih dari atasan. Jika kalian mendapat perlakuan seperti ini, bagaimana harus menyikapinya. 

Apakah kita harus protes dan marah-marah kepada atasan atau bagaimana harus bersikap? Berikut hal-hal yang bisa kita lakukan jika mendapat perlakuan tidak adil di tempat kerja. 

Pertama, berpikir positif ketika menerima perlakuan tidak adil tersebut

Hal pertama yang bisa kita lakukan adalah mencoba untuk berpikir positif saja. Memang ketika kita mendapat perlakuan yang buruk kita pasti akan berpikiran buruk juga.

Keinginan untuk marah dan mengeluh pun ada. Namun cobalah kita untuk berpikir positif dari akibat dari perlakuan tidak adil tersebut. 

Saat kita mendapat perlakuan tidak adil kita biasanya mendapat pekerjaan yang cukup berat. Harus mengerjakan ini itu dan saat sudah berhasil seperti tidak dihargai oleh atasan. Sedangkan mereka yang dekat dengan atasan hanya bekerja seenaknya saja, namun ia mendapat perlakuan lebih dan selalu terlihat baik di depan atasan. Menyebalkan memang. Tapi itu fakta yang memang terjadi dunia kerja. Dunia kerja memang terkadang begitu kejam bagi beberapa orang. 

Tapi cobalah kita untuk berpikir positif. Dengan mendapat pekerjaan lebih, tentu kemampuan kita bisa berkembang. 

Kita bisa belajar tentang beberapa pekerjaan sehingga pengetahuan kita dan kemampuan kita bisa bertambah. 

Mungkin memang sulit menerima perlakuan tidak adil tersebut apalagi harus berpikir positif. Sulit memang, di saat kondisi kita sulit dan menghadapi kenyataan yang begitu pahit, pikiran kita tentu akan berpikir negatif dan sulit untuk berpikir positif. 

Ilustrasi lingkungan kerja toxic (sumber: pintek.id)
Ilustrasi lingkungan kerja toxic (sumber: pintek.id)

Namun ketika kita sendiri dan mencoba untuk merenungi, kita akan melihat bahwa ada hal positif yang bisa kita terima ketika mendapat perlakuan tidak adil. Misalnya, pengetahuan kita jadi bertambah. 

Kita jadi bisa mengembangkan kemampuan yang kita miliki. Selain itu kita juga bisa belajar tentang banyak hal dengan banyaknya tugas yang diberikan kepada kita. 

Lagi-lagi ini adalah hal yang sulit untuk dilakukan. Sebagai manusia biasa saya juga pernah mengalaminya dan rasanya ingin mengeluh dan marah-marah. Namun setelah dipikir-pikir apakah dengan marah-marah masalah tersebut bisa terselesaikan. Sepertinya tidak kan. Justru akan membuat masalah semakin besar. 

Jika ingin mengeluh silakan saja,namun setelah itu cobalah untuk berpikir positif dan terbuka. Cobalah untuk berpikir jika kesulitan-kesulitan yang kita alami saat ini akan berbuah hasil yang menangis. 

Seperti kutipan dalam sura Al-Insyirah ayat 5-6 yang artinya, "Maka sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan".

Kutipan ayat tersebut memiliki makna yang begitu mendalam. Yaitu setelah usaha dan kesulitan yang kita alami kita bisa mendapatkan hasilnya. 

Setelah usaha keras dan perjuangan yang kita lewati maka kita bisa mendapatkan hasil yang akan kita rasakan nanti. Memang tidak instan. Butuh kesabaran untuk bisa mendapatkan hasilnya. 

Kedua, bekerjalah seperti biasa dan apa adanya 

Hal kedua yang bisa kita lakukan adalah bersikap biasa dan bekerja seperti biasanya. Jika mendapatkan perintah ya dikerjakan meski itu kadang di luar tugas pokok kita. Laksanakan seperti biasa saja meski kita sedang kesulitan. Cobalah untuk bersikap tenang seolah tidak terjadi apa-apa. 

Meski dada terasa begitu sesak karena mendapat perlakuan yang tidak adil, kita tetap harus ingat dengan tanggung jawab kita di tempat kerja. Apa saja yang menjadi tugas pokok kita harus tetap kita kerjakan. Meski rasanya ingin marah dan melampiaskannya, namun tetap saja kita tidak bisa bersikap seenaknya di tempat kerja. Karena hal tersebut akan merugikan diri kita sendiri. 

Kita harus ingat bagaimana kita begitu menginginkan pekerjaan ini. Jadi kita harus menjalaninya dengan penuh tanggung jawab. 

Meski tidak seindah yang kita bayangkan dulu, namun bisa bekerja dan mendapat penghasilan adalah sebuah anugerah yang patut disyukuri. Jadi kita harus tetap melaksanakan kewajiban kita di tempat kerja. 

Ketika mendapat perlakuan tidak adil memang langkah ke tempat kerja terasa begitu berat. Di tempat kerja pun kita merasa malas untuk mengerjakan apa pun. Rasanya seperti apa yang kita kerjakan seolah tak berarti, sehingga membuat kita malas untuk mengerjakan apapun. 

Tentu saja jangan biarkan perasaan tersebut menguasai dirimu. Karena itu akan berdampak buruk untuk dirimu sendiri. Bisa saja kamu akan dipecat karena rasa malas yang menguasai dirimu. 

Meski berat, cobalah untuk tetap mengerjakan pekerjaan utama. Apapun itu, cobalah untuk mengerjakannya dengan sebaik mungkin. Jika pekerjaanmu baik, maka atasanmu bisa jadi akan respect terhadap dirimu. 

Intinya jangan patah semangat ketika mendapat perlakuan tidak adil. Dunia memang terasa tidak adil bagi sebagian orang. Namun cobalah untuk melihat di luar sana masih banyak orang yang belum seberuntung kita mendapat pekerjaan dan penghasilan. Jadi meskipun berat dan menyesakkan nikmati saja. 

Saya yakin keadaan itu tidak akan berlangsung selamanya. Seperti yang saya sebutkan tadi, bahwa sesudah kesulitan pasti ada kemudahan. Mungkin saat ini kondisi kita sedang sulit dan begitu melelahkan. Namun suatu saat kita akan mengerti mengapa kita harus mengalami ini. 

Jika kedua hal itu sudah kamu lakukan dan kamu merasa tidak sanggup bertahan, kamu bisa memutuskan untuk resign dan berhenti. Tentu saja kamu harus sudah mempertimbangkan banyak hal sebelum memutuskan untuk berhenti arau resign dari pekerjaan. Jika memang tidak sanggup untuk bertahan resign bisa menjadi pilihan.

Terima kasih semoga bermanfaat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun