Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Jangankan Hubungan Beda Negara, Beda Kota Saja Sudah Penuh dengan Tantangan

19 Juli 2021   23:26 Diperbarui: 20 Juli 2021   19:50 1551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hubungan Jarak Jauh | Sumber: shutterstock via lifestyle.kompas.com

Jodoh memang tidak ada yang tahu kapan dan di mana dipertemukan. Seperti peribahasa asam di gunung, garam di laut, akhirnya bertemu dalam satu wadah dan menjadi perpaduan masakan yang menarik. 

Itulah misteri jodoh yang sampai sekarang tidak ada yang tahu rumus pastinya. Karena jodoh itu suatu misteri yang sangat sulit untuk ditebak. 

Walaupun kamu ada di ujung selatan dan dia ada di ujung utara, jika jodoh pasti akan dipertemukan, entah bagaimana pun caranya. 

Ada seribu cara dari Tuhan yang sudah Dia siapkan. Lewat cara yang tidak terduga dan tidak pernah disangka-sangka. Tiba-tiba saja Tuhan mengirimkan seseorang ke dalam hidupmu dan membuatmu jatuh cinta padanya. 

Suatu cara yang sangat romantis dan pastinya indah untuk dikenang. Mungkin karena itulah setiap pasangan mempunyai kisah cinta yang unik dan pastinya berkesan. Mungkin itu cara Tuhan mempertemukan seseorang dengan pasangannya. 

Jodoh bisa datang dengan siapa saja, termasuk dengan seseorang yang beda negara. Mungkin sudah banyak contoh pasangan beda negara yang bisa sukses dalam membangun rumah tangga. 

Perbedaan budaya dan adat istiadat tidak mampu menghalangi cinta seseorang yang begitu besar, apalagi di era digital seperti sekarang ini. Di mana setiap orang bisa bebas berkomunikasi dengan siapa pun. Karena komunikasi digital tidak mengenal jarak dan batas. Semua bebas berkomunikasi dengan siapa pun yang mereka inginkan. 

Teknologi komunikasi telah berkembang begitu pesat hingga mampu menghilangkan jarak dan waktu. Semua bisa berkomunikasi dengan orang dari berbagai negara hingga akhirnya menjalin hubungan. 

Namun saya pribadi, jika menjalani hubungan beda negara sepertinya berat dan tidak sanggup. Karena saya yang menjalani hubungan beda kota yang hanya berjarak tiga jam perjalanan saja sudah lumayan berat, apalagi harus menjalani hubungan beda negara yang berjarak ribuan kilometer, pasti akan terasa berat dan penuh dengan tantangan. 

Mengapa menjalani hubungan beda kota bisa terasa berat dan penuh dengan tantangan? Ada beberapa alasan yang bisa dijabarkan sebagai berikut ini

Pertama, masalah dengan masing-masing keluarga 
Masalah pertama yang biasanya muncul adalah dari keluarga masing-masing. Yaitu masing-masing keluarga berharap salah satu di antara kami mengalah. 

Hal ini biasanya terjadi untuk pasangan beda kota. Pasti salah satu harus mengalah. Istri ikut suami atau suami yang ikut istri. 

Mungkin kebanyakan istri yang akan mengikuti suami, namun ada juga suami yang mengikuti istri. Hal ini biasanya bergantung kondisi dan kesepakatan bersama. Masing-masing keluarga biasanya keukeuh agar anaknya bisa hidup bersama dengan orangtua. 

Sebagai anak bungsu, orangtua saya tentu ingin saya bisa hidup bersama mereka. Namun memutuskan hal tersebut tidaklah mudah, karena suami saya bekerja di kota kelahirannya, apalagi untuk pindah juga tidak mudah. 

Hal ini tentu bisa menjadi permasalahan yang sulit untuk mencari titik temunya. Karena masing-masing keluarga mempertahankan masing-masing anaknya untuk tinggal di kota asal. 

Solusinya adalah memberi pengertian kepada masing-masing keluarga. Tentu saja ada harus ada yang mengalah, karena tidak mungkin hidup berkeluarga dengan terus menjalin hubungan jarak jauh. 

Saya yakin jika berbicara hati ke hati pasti orangtua masinng-masing akan mengerti, namun hal tersebut butuh waktu. 

Untuk membuat keputusan tentu membuatuhkan waktu yang cukup panjang, karena banyak yang perlu dipertimbangkan. 

Jika sudah menemukan kesepakatan, maka bisa dilakukan komunikasi dengan masing-masing orangtua agar nanti bisa menemukan solusi terbaik. 

Saya yang sudah menjalani hubungan pernikahan jarak jauh yaitu beda kota masih berat dan bingung untuk memutuskan tinggal di mana, apalagi jika beda negara, sepertinya akan terasa lebih berat. 

Kedua, tidak bisa meninggalkan pekerjaan di kota masing-masing 
Kemudian yang kedua adalah saya dan suami tidak bisa meninggalkan pekerjaan masing-masing karena terikat. Jadi sulit untuk mengikuti salah satu.

Hal ini yang membaut saya dan suami masih menjalani hubungan jarak jauh setelah menikah. Karena kami masih bekerja di kota masing-masing dan untuk mengikuti salah satunya itu tidak mudah dan butuh proses yang cukup lama. 

Ini baru beda kota bagaimana dengan beda negara. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah merelakan pekerjaan. 

Biasanya ini dilakukan oleh pihak perempuan atau istri. Hal ini karena yang bertugas mencari nafkah adalah suami jadi sang istri bisa merelakan pekerjaannya. 

Dalam kasus yang saya alami adalah saya baru bekerja tiga tahun, jadi sungkan rasanya jika harus mengundurkan diri, apalagi mengingat perjuangan untuk mendapatkan pekerjaan ini tidaklah mudah. 

Masalah pekerjaan ini juga bisa muncul setelah menikah dengan orang yang berbeda tempat. Jika tidak ada yang mau mengalah, maka kunci bertahan adalah dengan bersabar. Bersabar untuk menemukan solusi terbaik bagi hubungan yang sedang dijalani. 

Jika jarak yang tidak begitu jauh, bisa dilakukan dengan saling bergantian menemui. Tentu saja untuk sementara waktu, karena jika terus menerus tentu akan melelahkan. Namun jika jarak yang ditempuh cukup jauh, maka akan sulit untuk bertemu jika sama-sama bekerja. 

Ketiga, jadwal pertemuan yang kadang sulit untuk diatur 
Tantangan yang ketiga adalah jadwal pertemuan yang terkadang sulit diatur. Hal ini bisa terjadi karena jadwal yang berbeda sehinngga hari libur pun berbeda. Tentu hal ini bisa membuat jadwal bertemu sulit untuk dilakukan karena perbedaan jadwal, komunikasi pun bisa terhambat. 

Ketika sama-sama bekerja, tentu terkadang menentukan pertemuan sulit untuk dilakukan. Meski hanya berjarak tiga jam perjalanan, namun hal itu tentu tidak lah mudah. Apalagi ketika sama-sama lelah dengan pekerjaan yang ada di kantor, pertemuan pun semakin sulit untuk diatur. 

Saya dan suami saya sering mengalami jadwal yang berbenturan, semisal dia libur dan saya tidak, atau kebalikannya.

Dengan kondisi seperti itu, salah satu harus mengalah menyesuaikan kondisi yang ada, agar hubungan bisa terjalin baik dan tetap harmonis.

Menjalani hubungan jarak jauh atau Long Distance Relationship (LDR) memang butuh pengorbanan dan kesabaran. Entah itu hubungan beda kota maupun beda negara.

Jika sudah yakin dan memantapkan diri tentu jarak bukanlah masalah. Namun jika belum mantap dan masih ragu, lebih baik dipikirkan kembali agar tidak ada penyesalan nantinya

Setiap hubungan baik itu masih dalam status pacaran maupun pernikahan pasti ada cobaannya. Hubungan jarak jauh bisa menjadi salah satu cobaan yang harus dijalani. 

Jika bersabar dan bertahan serta ikhlas menjalaninya pasti bisa berakhir manis nantinya. Tentu dibutuhkan komitmen yang luar biasa untuk menjalani hubungan jarak jauh. 

Saya yang menjalani hubungan beda kota saja sudah merasa ini hal yang cukup berat apalagi beda negara. Namun lagi-lagi jodoh tidak ada yang tahu karena Tuhan lah yang mengaturnya. 

Jika berjodoh dengan Warga Negara Asing (WNA) tentu harus dijalani dengan penuh komitmen agar hubungan bisa langgeng. 

Jadi bagaimana tertarik menjalani hubungan beda kota atau beda negara? Jika kalian tertarik bisa mencobanya tapi harus siap dengan segala tantangan yang ada ya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun