Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Termakan Kata-kata, Jodoh Datang di Tempat yang Tak Disangka

12 Februari 2021   21:57 Diperbarui: 14 Februari 2021   04:33 1799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi suka dengan sesama teman kerja. (sumber: tuaindeed via kompas.com)

Pernah nggak kalian tidak percaya pada suatu hal dan menganggapnya nggak mungkin terjadi, tapi kemudian hal itu justru menimpa kalian sendiri. 

Mungkin itu lah yang dinamakan sweet karma atau termakan omongan sendiri. Hal ini pernah saya alami beberapa tahun lalu dan kalau diingat saya merasa malu sendiri. Pernah tidak percaya pada suatu hal eh kemudian malah saya mengalami sendiri hal tersebut. 

Kejadian itu berawal ketika saya dan senior di tempat kerja sedang bercerita tentang pengalaman kerja. Senior saya bercerita bahwa dulu waktu pelatihan dasar atau Latsar di angkatannya ada yang cinlok atau cinta lokasi hingga akhirnya menikah. Kemudian saya menimpali, 

"Masak iya orang bisa jatuh cinta secepat itu apalagi sampai menikah. Sepertinya itu nggak akan pernah terjadi pada saya" pikirku saat itu. 

Apalagi pelatihan dasar hanya berlangsung selama beberapa minggu jadi mana mungkin bisa berlanjut hingga menikah. Sepertinya tidak mungkin kan. 

Orang bisa jatuh cinta jika sering bertemu dan sering ngobrol. Kalau di pelatihan dasar waktu untuk itu kan terbatas. Jadi sepertinya nggak mungkin kalau orang bisa jatuh cinta dan berlanjut menikah hanya dengan bertemu beberapa minggu di pelatihan. Itu yang saya pikirkan waktu itu


Ada beberapa hal yang membuat saya tidak percaya tentang jatuh cinta pada kesan pertama di tempat pelatihan

1. Kesan Pertama Biasanya Salah

Menurut saya kesan pertama itu hanya sebatas kekaguman dan kemungkinan untuk berlanjut menjadi cinta itu kecil adanya dan kalaupun berlanjut itu tidak akan bertahan lama. 

Belajar dari pengalaman bahwa kesan pertama itu biasanya salah. Saya sering bertemu dengan orang-orang yang menunjukkan sifat asli yang berbeda dari kesan pertama saya saat bertemu. 

Menurut saya butuh waktu lama untuk mengenal karakter seseorang dan menurut saya waktu saat pelatihan itu tidka cukup untuk mengenal karakter seseorang karena waktu yang terbatas. Karena kesan pertama itu biasanya menipu dan berbeda 180 derajat dari sifat aslinya. 

2. Jatuh Cinta Tidak Bisa Semudah Itu

Hal lain yang membuat saya tidak percaya adalah bahwa jatuh cinta tidak bisa terjadi dengan begitu mudah dan secepat itu. Bagaimana mungkin orang yang baru kenal bisa langsung jatuh cinta. 

Karena menurut saya jatuh cinta itu proses mengenal dan menerima hingga akhirnya suka lalu jatuh cinta. 

Karena saya tidak pernah merasakan jatuh cinta secara tiba-tiba pasti ada alasan kenapa kita bisa jatuh cinta kepada seseorang. Jadi saya berpikir mana mungkin seseorang bisa jatuh cinta hanya dengan bertemu beberapa minggu saja. Rasanya seperti mustahil. 

3. Fokus Pada Pelatihan

Selanjutnya adalah ingin fokus pada pelatihan yang diadakan. Saat menjalan pelatihan saya hanya ingin fokus mengikuti pelatihan dan berharap agar ini cepat selasai. karena ini merupakan syarat utama agar bisa menjadi seorang abdi negara. 

Jadi sepertinya nggak ada waktu untuk memikirkan hal lain selain pelatihan apalagi soal cinta. Saat mengikuti pelatihan tentu saya ingin fokus agar bisa lulus nantinya dengan hasil yang memuaskan. 

4. Berasal dari Latar Belakang yang Berbeda

ilustrasi from IDNTimes
ilustrasi from IDNTimes

Kalau disuruh memilih mungkin saya lebih suka memiliki pasangan yang dekat dan sudah saya kenal sejak lama daripada memilih paasangan yang baru kenal dan dari latar belakang yang berbeda juga. 

Seperti yag kita tahu jika peserta pelatihan biasanya terdiri dari berbagai kota yang berbeda dengan latar belakang yang berbeda pula. 

Untuk itu saya tidak punya angan-angan sedikit pun untuk menemukan jodoh di tempat pelatihan. Biasanya karena perbedaan itulah membuat seseoorang sulit untuk bersatu atau memutuskan untuk menikah. 

Perbedaan tempat yang jauh dan latar belakang keluarga yang berbeda terkadang membuat seseorang berpikir dua kali untuk menikahi orang tersebut. 

Namun setelah mengikuti pelatihan, keempat hal yang awalnya tidak saya percayai itu berubah seketika. Karena saya termakan omongan sendiri karena justru saya menemukan jodoh di tempat pelatihan. 

Tempat yang awalnya saya anggap tidak mungkin terjadi untuk bertemu jodoh justru saya akhirnya mengalaminya sendiri menemukan jodoh dalam waktu yang singkat dan dari latar belakang yang berbeda juga. 

Tapi menurut saya ini adalah sweet karma yang benar-benar manis dan terkadang saya tidak menyangka dengan kejadian ini. 

Untuk itu, kita harus menjaga ucapan kita dan memikirkannya sebelum mengatakannya. Jangan mengucapkan kata-kata yang bisa menyakiti orang lain karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi dalam hidup kita nanti. 

Karena apa yang awalnya kita benci justru bisa menjadi hal yang akan kita cintai. Jadi berkata dan bertindak sewajarnya. Membenci pun sekadarnya jangan berlebihan karena hal yang berlebihan itu tidak baik. Apalagi jika kita sampai kemakan omongan sendiri.

Terima kasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun