Mohon tunggu...
Sri Patmi
Sri Patmi Mohon Tunggu... Penulis - Bagian Dari Sebuah Kehidupan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah Bagian dari Self Therapy www.sripatmi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Buku Cetak Sri Patmi: Senandung Rindu Untuk Ibu (Titik Temu Kematian dan Kelahiran Cahaya Jiwa)

10 Mei 2021   21:55 Diperbarui: 10 Mei 2021   21:59 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM

Dengan mengharapkan segala keridhoan dan keberkahan dari Cahaya Illahi Robbi. Telah terbit buku dengan judul

SENANDUNG RINDU UNTUK IBU (Titik Temu Kematian dan Kelahiran Cahaya Jiwa)

Penulis
SRI PATMI

ISBN : 978-623-338-091-1
ISBN : 978-623-338-090-4  (PDF)

Editor :
Helsa Alvina

Penata Letak :
Tim CV Jejak

Desain Sampul :
Sellina Aprilia, Pixabay

Penerbit :
CV Jejak, Anggota IKAPI

Cetakan pertama, Mei 2021

170 halaman ; 14x20 cm

SINOPSIS

Buku ini persembahan terbaik dan didedikasikan khusus untuk sosok yang hangat, ibu. Nilai keluhuran berupa ketulusan dan kebaikan berbagi telah menumbuhkan sisi penghambaan sebaik-baiknya penghambaan terhadap Sang Maha Pencipta dari sebuah proses kematian. Menyentuh ruang hati untuk bergerak mencari dharma kebaikan menembus belenggu waktu dan mendobrak diri dari penjara lara.  

Sosok aku masih dalam keterasingan diri pada dunia yang tidak sedang baik-baik saja. Efek trauma yang mendalam masih menyisakan luka yang terus menganga. Dibayangi rasa bersalah membuat keadaan semakin terpuruk. Hidup diantara delusi dan realita kehidupan yang berubah drastis. Wujud materi yang ada seakan tiada, wujud materi tiada dijadikan terus ada. Hingga tak tahu arah tujuan untuk memulai langkah. Telah melangkah tetapi seakan tidak melangkah. Telah berbakti tetapi seakan tidak pernah berbakti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun