Mohon tunggu...
Sri Patmi
Sri Patmi Mohon Tunggu... Penulis - Bagian Dari Sebuah Kehidupan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah Bagian dari Self Therapy www.sripatmi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Artikel Sri Patmi: Salibu Padi di Tanah Gemah Ripah Loh Jinawi

1 Januari 2021   17:16 Diperbarui: 1 Januari 2021   17:20 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mulai dari akhir tahun 2019 hingga kini pandemi masih belum berakhir. Pasalnya ketika kondisi seperti ini terjadi, banyak pihak yang merasakan kesengsaraan. Jika kesengsaraan sudah mendera, utamanya adalah himpitan ekonomi, segala hal sepele bisa jadi masalah yang mengular kemana-mana. 

Dalam kehidupan rumah tangga sendiri, akan berpengaruh ke biaya lain-lain. Meski beberapa upaya sudah dilakukan oleh pemerintah, mulai dari bantuan modal dan bahan pangan. 

Syukurlah... Ini bisa menjadi angin segar bagi sebagian orang. Menjadi obat mujarab untuk meredam penyakit stress, khawatir tidak makan karena tak punya uang. Tapi tak henti sampai disitu saja, rasa gelisah dan ketidaknyamanan sudah tentu akan menyelimuti ditengah dinginnya dunia yang mulai acuh terhadap manusia. 

Pasalnya, bukan hanya mereka yang menjadi korban PHK, resign dan dirumahkan saja, mereka yang berstatus masih kerja pun mengalami efek riak/ripple effect dari lesunya dunia. 

Semuanya ikutan lesu dan lelah yang mendera. Kekurangan ekonomi yang saat ini mendera karena gaji yang terpotong lumayan besar sedangkan biaya hidup masih seperti biasanya. Anak butuh biaya sekolah untuk pendidikan, butuh makan, tempat tinggal dan kelayakan sebagai manusia dalam bentuk yang lain. 

Manusia harus bergerak lebih untuk memenuhi kebutuhan perut mereka. Ada yang memanfaatkan waktu off atau fokus pada dunia pertanian, bekerja sambil berdagang disela-sela waktu off, orang kaya juga ikutan jualan metode word of mouth (WOM) dan masih banyak lagi. 

Pemerintah pun telah menggelontorkan beberapa upaya untuk pemulihan ekonomi global selain bantuan sosial berupa pemberdayaan pemuda menjadi kreatif, inovatif, mandiri, dan berdaya saing serta menumbuhkan semangat kewirausahaan. 

Sasaran utama yang dituju adalah UMKM yang baru berdiri dan masih berkembang pada sektoral pangan (food and beverages/F&B), pertanian dan lain-lain. 

Bahkan beberapa dana hibah diperuntukkan bagi rakyat yang ingin menggeliat bersama dengan UMKM. Meski pada pelaksanaannya, masih ada ketimpangan dengan kepentingan diri sendiri. 

Dimana penggelontoran uang dimasa pagebluk malah dilalap mentah-mentah oleh orang rakus yang sudah memakan api didalam perutnya. Tapi, saya sendiri tidak akan membahas masalah itu, saya hanya berfokus pada salah satu UMKM yang saat ini diminati banyak orang yaitu bisnis pertanian.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun