Mohon tunggu...
Sri Patmi
Sri Patmi Mohon Tunggu... Penulis - Bagian Dari Sebuah Kehidupan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah Bagian dari Self Therapy www.sripatmi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Narasi Sri Patmi: Ikat Lembayung Merah

27 Desember 2020   16:35 Diperbarui: 27 Desember 2020   16:56 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah perginya yang tak beraturan. Aku tahu ternyata perempuan itu merasakan kecemburuan yang meledak hebat dibalik itu semua. Ia seperti kehilangan arah. Masih membutuhkan prianya selalu disisinya. 

Baru kali ini, aku melihat kepalanya ditumbuhi bunga-bunga seperti mahkota. Bukan sebuah rayuan semata ketika seseorang melihat perempuan ini cemburu makin menggoda. Letupannya begitu hebat ketika dihadapkan pada prianya saat ini. Semuanya menjadi satu. Ia tak kuasa menyampaikan bait demi bait kerinduan dan kecemburuannya yang menjerembab menjadi satu. 

Bibirnya hanya diam, tatap matanya kosong berisi cermin tanpa bayangan. Ya jelas, takkan pernah ada bayangan, yang dibayangkan saja ada dihadapan mata. Jeritan tangis bahagianya sudah lepas. Mereda antara belaian tangan sang angin yang menerbangkan helaian rambutnya jatuh di pelupuk mata prianya. Menyadarkan esok akan ada pertemuan untuk mengobati urat syarafnya yang sudah menegang dan otot matanya yang makin merenggang. 

Pria dan perempuan ini bisa memilih sesuka hati apapun yang diinginkan diharapkan. Sudah diikatkan kedua lembayung merah dihadapan mereka. Dibuatkan cincin rumput oleh padi yang merekah. Mengantar mereka ke Gubug di tengah sawah, lalu kedua wajah mereka memerah. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun