Mohon tunggu...
Sri Patmi
Sri Patmi Mohon Tunggu... Penulis - Bagian Dari Sebuah Kehidupan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah Bagian dari Self Therapy www.sripatmi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gawat! Lagi-lagi Perempuan Jadi Korban Ketamakan Kepentingan

25 November 2020   14:50 Diperbarui: 25 November 2020   14:57 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi pribadi

Ditimbun agar tidak mencuat ke permukaan dengan sosok yang berbeda bahkan lebih mengerikan. Mereka yang menikmati permainan sandiwara itu akan menjadi santapan utamanya. Setelah dijejali dengan ketamakan yang meraja, satu per satu kekuatan perempuan akan membuat mereka tertebas dengan sekali gilas.

Hingga akhir dari sebuah cerita, sangat sulit dibedakan mana subjek dan objek dari kekerasan tersebut. Perempuan dengan kalimat aktifnya atau perempuan dengan kalimat pasifnya?

Imbuhan me- dan di- adalah hal sederhana tetapi mengubah banyak makna. Menentukan peran perempuan seorang perempuan dalam kehidupan. Bisa jadi ketika kedua hal tersebut disandingkan secara bersamaan, justru perempuan akan menjadi sosok yang penuh kekuatan dalam kelembutan yang anggun.

Kekerasan yang sangat brutal justru menjadikan keruntuhan terhadap tembok pertahanan kehormatan kaum yang bertindak terhadap aksi terhadap perempuan. 

Saksikan saja dengan mata telanjang yang saat ini masih menatap tajam aksi kekerasan, pelecehan kehormatan dan pembunuhan terhadap keanggunan. 

Berapa banyak yang mengalami trauma psikis dan psikologis hingga mengakibatkan gangguan mental dan kejiwaan mereka. Seberapa banyak yang telah mencoba bangkit untuk menjalani kehidupan yang terasa sudah runtuh.

Mereka berbagi kisah tragis yang menjadikan mereka jauh lebih hidup dibanding harus mengakhiri hidup. Perempuan korban kekerasan baik secara fisik, moral dan verbal akan memiliki keberanian untuk membagikan kekuatan mereka untuk bangkit dengan dorongan dari jiwa dan lingkungan eksternal mereka. 

Setelah kejadian itu bertubi melanda dan menghancurkan kehidupannya, keterasingan terhadap diri sendiri kian mengungkung mereka dan cenderung mengisolasi diri. Tak ada alasan apapun selain bertindak dengan dorman negatif dan dorman positif dari dalam diri. Besar kemungkinan efek yang ditimbulkan yaitu perbaikan dan kehancuran terhadap diri sendiri.

Segala bentuk kekerasan bukanlah jalan keluar atas segala permasalahan. Apalagi ditengah pandemi COVID-19 yang saat ini melanda dunia secara global. Dimana terjadi purifikasi dan pemurnian alam, semua berbondong-bondong berlari menyerbu pertanian. 

Di pekarangan rumah saja gersang tanah retak berganti dengan hijaunya daun yang ranum ditambah bunga yang sedang bermekaran. Disadari atau tidak, diamati dengan kasat mata belum melalui proses penelitian secara siginifikan langit membiru tetapi kantong saku legam menghitam. 

Bahkan hangus isinya dikuras dengan berbagai kebutuhan yang masih membludak dengan pemasukan yang sedikit bahkan tidak ada sama sekali karena pasangan menjadi korban PHK dan dirumahkan efek pandemi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun