Pembelajaran agama Islam di sekolah dasar memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan moral siswa sejak dini. Salah satu nilai yang diajarkan dalam agama Islam adalah kedisiplinan, yang tidak hanya berhubungan dengan kewajiban ibadah, tetapi juga mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Penerapan nilai-nilai Islam dalam pembelajaran di sekolah dasar dapat berkontribusi besar dalam meningkatkan kedisiplinan siswa, baik dalam aspek akademik maupun non-akademik. Artikel ini akan membahas bagaimana pembelajaran agama Islam di sekolah dasar dapat meningkatkan kedisiplinan siswa.
1. Pengajaran Shalat dan Kedisiplinan Waktu
Salah satu ajaran utama dalam agama Islam adalah shalat, yang harus dilaksanakan lima kali sehari. Pembelajaran agama Islam di sekolah dasar sering kali mengajarkan anak untuk menunaikan shalat secara tepat waktu. Proses ini tidak hanya mengajarkan anak tentang kewajiban agama, tetapi juga mendidik mereka untuk menghargai waktu dan menjaga kedisiplinan dalam menjalankan rutinitas. Shalat yang dilakukan dengan tepat waktu membentuk kebiasaan anak untuk lebih terorganisir dan disiplin dalam mengatur kegiatan sehari-hari.
2. Mempelajari Puasa dan Pengendalian Diri
Puasa adalah ibadah yang mengajarkan umat Islam untuk menahan diri dari hawa nafsu, termasuk makan, minum, dan hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa. Meskipun puasa diwajibkan bagi orang dewasa, namun pengajaran mengenai puasa di sekolah dasar dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai pengendalian diri. Anak-anak yang belajar tentang puasa akan diajarkan untuk lebih disiplin dalam mengatur kebutuhan dan keinginan mereka. Pembelajaran tentang puasa ini akan memupuk kebiasaan mengendalikan diri dalam banyak aspek, termasuk dalam belajar dan berinteraksi dengan teman-teman. Anjuran puasa dalam Al-Qur'an tercantum dalam Surat Al-Baqarah ayat 183. Ayat ini berbunyi, "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa".
3. Membiasakan Siswa untuk Tepat Waktu
Dalam ajaran Islam, disiplin waktu sangat dihargai, termasuk dalam melakukan ibadah, seperti shalat dan puasa. Melalui pembelajaran agama Islam, guru dapat mengajarkan siswa tentang pentingnya kedisiplinan dalam hal waktu. Misalnya, dengan mengatur waktu untuk belajar, bermain, dan beribadah secara seimbang, siswa akan belajar untuk menghargai waktu. Pembelajaran agama Islam yang rutin dapat membantu anak-anak memahami bahwa kedisiplinan dalam waktu adalah salah satu bentuk ibadah yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menanamkan Nilai Kejujuran dan Tanggung Jawab
Pembelajaran agama Islam juga menekankan pentingnya sifat-sifat baik, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan amanah. Siswa yang belajar tentang nilai-nilai ini akan terdorong untuk selalu bertanggung jawab dalam segala hal, baik dalam kehidupan pribadi maupun akademik. Misalnya, mereka akan lebih disiplin dalam menyelesaikan tugas sekolah, mengerjakan pekerjaan rumah dengan tepat waktu, dan bertanggung jawab terhadap kewajibannya. Kejujuran dalam belajar juga membantu mereka untuk tidak menunda-nunda pekerjaan dan mengerjakan tugas dengan penuh integritas. Perintah berkata jujur dalam Al-Qur'an dijelaskan dalam beberapa surat, di antaranya: Surat Al-Ahzab ayat 70, Surat An-Nahl ayat 91-92, Surat An-Nisa' ayat 105, Surat Az Zumar ayat 33. Berikut bunyi beberapa ayat Al-Qur'an yang menjelaskan tentang kejujuran:
"Bertakwalah kamu kepada Allah Swt. dan ucapkanlah perkataan yang benar" (Q.S. al-Ahzb/33:70)
"Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan orang yang membenarkannya, mereka itulah orang yang bertakwa" (QS. Az Zumar ayat 33)
