Mohon tunggu...
Sri Kasnelly
Sri Kasnelly Mohon Tunggu... Dosen

Dosen IAI An-Nadwah Kuala Tungkal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pembuka Tabir: Anak, Ibu dan Guru

19 Mei 2025   05:50 Diperbarui: 19 Mei 2025   05:50 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada akhirnya, tidak ada pahlawan dalam kisah ini. Tidak ada yang menang. Hanya manusia dengan celah, dengan keinginan, dan dengan penyesalan. Nisa tidak membela diri, karena ia tahu ia pernah lemah. Fadhil tidak berkhutbah tentang tobat, karena ia tahu mulutnya bukan lagi alat pembenaran. 

Karena hidup bukan tentang siapa yang benar hari ini. Tapi tentang siapa yang belajar dari salahnya. Tetaplah rendah hati, sebab esok hari, bisa saja cerita apapun berbalik arah menjadi kisah ku atau kisah mu.  Stop menjadi manusia munafik. Stop merasa sempurna. Allah SWT maha mengetahui segalanya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun