Mohon tunggu...
Sri Kasnelly
Sri Kasnelly Mohon Tunggu... Dosen

Dosen IAI An-Nadwah Kuala Tungkal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjadi Digital-Savvy: Jalan Transformasi Usaha di Era Konsumen Digital

22 April 2025   22:13 Diperbarui: 22 April 2025   22:13 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era digital yang serba cepat, pelaku usaha dituntut untuk lebih dari sekadar menyediakan produk atau jasa yang baik. Konsumen masa kini, khususnya generasi muda, tidak hanya membeli produk, mereka juga membeli pengalaman. Mereka terhubung secara online hampir setiap saat, membuat keputusan berdasarkan konten media sosial, membaca ulasan digital, dan lebih memilih kenyamanan seperti layanan antar atau transaksi tanpa uang tunai.

Oleh karena itu, menjadi digital-savvy bukan lagi pilihan, tetapi keharusan. Secara sederhana, digital-savvy adalah istilah yang menggambarkan seseorang atau pihak (termasuk pelaku usaha) yang memiliki kemampuan, kecakapan, dan kecerdasan dalam menggunakan teknologi digital secara efektif dan strategis. Seorang pelaku usaha yang digital-savvy tidak hanya paham cara kerja teknologi digital, tetapi juga mampu memanfaatkannya untuk tujuan bisnis seperti pemasaran, penjualan, komunikasi, hingga analisis data pelanggan. Mereka juga cepat beradaptasi dengan tren digital baru dan tahu bagaimana menggunakannya untuk keuntungan usaha.

Langkah pertama dalam transformasi digital adalah membangun identitas digital. Ini mencakup keberadaan aktif di media sosial, seperti Instagram, TikTok, dan Facebook, yang digunakan bukan hanya untuk promosi, tetapi juga untuk membangun hubungan dengan konsumen. Konten yang menarik, konsisten, dan sesuai dengan karakter brand akan membantu membangun loyalitas serta memperluas jangkauan pasar.

Langkah kedua adalah bergabung dengan ekosistem digital, seperti layanan antar makanan, e-commerce, atau marketplace digital. Di sinilah konsumen menghabiskan waktu dan membuat keputusan pembelian. Kehadiran produk di sana akan meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan pelanggan.

Selain itu, penting juga untuk menciptakan pengalaman visual yang menarik. Konsumen masa kini cenderung membagikan pengalaman mereka di media sosial. Oleh karena itu, menciptakan tempat usaha atau produk yang fotogenik, unik, dan memiliki nilai cerita bisa menjadi strategi promosi yang berjalan dengan sendirinya melalui konsumen.

Terakhir, pelaku usaha harus memanfaatkan promosi digital dengan strategi yang tepat. Kampanye di media sosial, program loyalitas berbasis aplikasi, giveaway, serta kerja sama dengan influencer merupakan bentuk adaptasi pemasaran modern yang bisa memberikan dampak besar dengan biaya yang lebih efisien dibanding promosi konvensional.

Kesimpulannya, pelaku usaha di era digital harus berani berubah dan terus belajar. Menjadi digital-savvy bukan berarti harus mahir teknologi secara teknis, tetapi cukup memiliki pemahaman strategis tentang bagaimana teknologi dan platform digital bisa digunakan untuk menjangkau pasar, membangun hubungan dengan pelanggan, dan menciptakan pengalaman yang berkesan. Dengan semangat adaptif dan inovatif, pelaku usaha dapat bertahan, berkembang, bahkan memimpin di tengah persaingan pasar yang semakin dinamis.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun