Mohon tunggu...
SRI HARTONO
SRI HARTONO Mohon Tunggu... Supir - Mantan tukang ojol, kini buka warung bubur ayam

Yang penting usaha

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Dendam yang Terbalaskan

7 Desember 2021   11:12 Diperbarui: 7 Desember 2021   12:54 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bubur Tumpang Koyor Dinikmati dengan Pincuk dan Suru/Dokpri

Setiap kali nasi sudah dipunggung garpu dan mau diangkat, selalu jatuh hingga tinggal beberapa butir yang tersisa. Hal itu terjadi berulang ulang hingga nasinya menjadi dingin. 

Saya dan teman teman susah dibuatnya. Makanan yang seharusnya bisa enak dinikmati menjadi sebuah perjuangan yang menjengkelkan. Gerutuan dan wajah kecut mewarnai sarapan ala internasional itu. 

Sementara di seberang meja seorang dosen wanita yang tersenyum senyum melahap dengan cepat santapan yang memang lezat itu. Dia sudah terbiasa makan nasi demgan garpu. Dia tahu kami sedang kesulitan. 

Dosen itu masih muda umur 20an tahun. Dia berasal dari Amerika dan sedang belajar bahasa dan budaya Indonesia. Karena sebaya, kami sangat akrab hampir tak berjarak. Saya sebut saja dia  Sidney

Sesekali Sidney melempar kecupan dengan jempol dan telunjuk tanda dia merasakan kelezatan makanannya. 

"Hmm... Delicious.. " Katanya. Senyummya yang sedikit mengejek membuat saya dongkol. 

"Delicious mbahmu...  Awas nanti kami balas...", batin saya

Setelah hampir setengan jam nasi di piring tak habis habis, salah seorang teman kami akhirnya mengambil nasi dengan tangannya. Istilah Jawanya muluk. 

"Arep mangan enak wae kok angelmen.. " (Mau makan enak saja kok susah) gerutunya. 

Hari itu menjadi hari yang sulit dilupakan. Ada sedikit 'dendam' kepada Sidney di hati kami. 

Suatu hari kami mengajak Sidney sepedaan mengelilingi beberapa desa. Hari itu akan kami gunakan untuk membalas dendam kepada Sidney. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun