Para pria yang suka 'jajan' PSK, mereka tidak hanya mendapatkan kenikmatannya tetapi juga 'bonus' penyakitnya.Â
Seminggu yang lalu saya mendapat orderan GO-FOOD di sebuah kios martabak. Pegawainya 3 orang laki laki muda yang logat bicaranya berbeda dengan logat orang Salatiga. Tampaknya mereka pendatang yang belum lama mencari nafkah di kota kami.Â
Salah satu dari mereka mengajak saya ngobrol karena pelanggannya tidak banyak.Â
Dengan bangganya dia bercerita pernah berkunjung ke sebuah tempat hiburan di Salatiga bernama Sembir. Dia melakukan transaksi seksual dengan seorang PSK.Â
Nama Sembir sangat terkenal di Salatiga sebagai pusat karaoke. Banyak PK (pemandu karaoke) muda dan cantik cantik yang bekerja melayani para laki laki haus hiburan yang berkunjung disana.Â
Sudah menjadi rahasia umum bahwa selain pusat hiburan karaoke, Sembir juga menjadi tempat transaksi seksual para PSK (Pekerja Seks Komersial).Â
Banyak pelanggan pria yang selain bernyanyi, mereka juga 'jajan' PSK yang merangkap sebagai PK. Selain karaokean, pria pria tersebut juga ingin dikaraoke, begitu istilahnya. Wikiwiknya tidak boleh dilakukan di tempat itu melainkan harus mencari lokasi lain.Â
Sebelum menjadi pusat karaoke, Sembir adalah sebuah area lokalisasi tempat berkumpulnya para PSK (Pekerja Seks Perempuan) menjalankan profesi.
Namun beberapa tahun lalu, ketika merebak penyakit HIV AIDS di Salatiga dan sekaligus atas desakan para warga disana, Pemda Salatiga menutup Sembir sebagai tempat lokalisasi. Sembir kemudian berganti menjadi pusat hiburan karaoke.Â
Jika sebuah tempat karaoke kedapatan melakukan transaksi seksual di tempat, maka tempat tersebut alan dikenai sanksi pembekuan hingga pencabutan ijin operasi.Â