Mohon tunggu...
SRI HARTONO
SRI HARTONO Mohon Tunggu... Supir - Mantan tukang ojol, kini buka warung bubur ayam

Yang penting usaha

Selanjutnya

Tutup

Humor

Persetubuhan Tulisan Para Suhu

7 September 2021   14:52 Diperbarui: 7 September 2021   14:56 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Awal Bulan September diwarnai dengan tulisan persetubuhan oleh Kompasianer yang saya anggap suhu. Pak Rudy Gunawan, Prof Pebrianov dan Engkong Felix. 

Saya menduga bahwa tulisan mereka disengaja. sebuah perselingkuhan atau persekongkolan untuk menggiring para pembaca Kompasiana. 

Ketiga Kompasianer suhu diatas adalah laki-laki, sudah tua dan sudah pasti berpengalaman. 

Yang saya heran, artikelnya muncul pas Saiful Jamil baru saja keluar dari penjara. Baru bebas dari hukuman karena kasus pisang makan pisang. 

Apa ada hubungannya? 

Saya menganggap ketiga beliau diatas para suhu. Soalnya mereka bertiga penuh ilmu. Tulisan ketiganya tentang persetubuhan diselipi dengan makna sebuah patung dan teori yang saya tidak tahu. 

Beliau juga sangat teliti. Mengamati anatomi Sang patung dengan detilnya. Sampai tahu barang Sang patung harus lurus atau melengkung. 

Makanya mereka saya anggap sebagai suhu. 

Saya teringat dengan sebuah nama Bu Kek Siansu. Seorang pendekar super sakti dari cerita silat karangan Kho Ping Hoo. Beliau seorang pertapa yang hanya muncul setahun sekali dimusim semi. Memberi ilmu kepada siapapun Sang Pendekar tidak peduli. 

Nah, September adalah bulan dimulainya musim hujan . Artikel persetubuhan dianggit pas bulan ini.    

Para suhu pasti sudah paham bahwa dimusim hujan enaknya berbuat apa. Mereka bertiga sudah pengalaman dalam kehidupan perkawinannya. 

Kalau pas hujan mestinya dingin, banyak becek dan malas kemana mana.

Maka bangun tidur, mandi, sarapan lalu enaknya ke kamar lagi. Jangan lupa tutup pintu kemudian dikunci agar bisa fokus dan tidak ada yang mengganggu. Salurkan hasrat pribadi yang sudah menggebu gebu. 

Eits.. Jangan ngeres, jangan ngeras.. 

Itu hasrat menulis untuk kompasiana. 

Saya senang dengan artikel persetubuhan. Sebagai Kompasianer bayi, saya butuh banyak bimbingan. 

Selama ini saya menulis secara alami. Belum pernah mengikuti pelatihan menulis yang baik, benar, pas dan memuaskan. 

Ibarat pengantin baru yang sedang malam pertama, saya melakukannya karena insting saja. Belum dibekali oleh teori dan ilmu yang mumpuni. Tidak bisa berimajinasi laiknya membaca Enny Arrow atau memberi instruksi seperti kakek Sugiono. 

Terimakasih kasih kepada para suhu yang sudah memberi ilmu persetubuhan menulis. Pemberian suhu tidak akan saya sia siakan. 

Sebagai murid, maafkan kalau saya lancang. 

Ijinkan murid mengajukan permintaan. 

Mohon jangan mengutip kata kata Enny Arrow yang itu itu. 

Jangan pula menayangkan foto kakek Sugiono yang sedang begitu. 

Walaupun seru tetapi tetap saru. 

Salatiga 070921.32

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun