Jadi kesimpulannya singkatnya, Â
WHOOSH adalah sebuah pencapaian teknologi yang patut diacungi jempol. Dia adalah bukti bahwa Indonesia bisa membangun infrastruktur kelas dunia. Namun, di balik kebanggaan itu, ada tagihan yang harus dibayar. Masalahnya bukan pada proyeknya, tapi pada cara membiayainya yang membuat APBN ikut menanggung beban berat. Tugas kita, ya karena sudah terjadi dan disetujui sekarang bukan menyalahkan, tapi mencari cara pintar agar WHOOSH bisa lari kencang menghasilkan uang, bukan malah terengah-engah membawa beban utang.
Ibaratnya, kita sudah beli Ferrari. Daripada diparkir di garasi sambil pusing mikirin cicilan, mending kita sewakan untuk photoshoot, jadi mobil wedding, atau jadi sarana promosi. Asal dikelola dengan kreatif dan cerdas, "si cepat" ini bukan lagi sumber pusing, tapi jadi mesin pencetak uang yang membanggakan.
Penulis adalah pengamat kebijakan publik yang percaya bahwa solusi terbaik seringkali datang dari logika warung kopi, bukan dari powerpoint presentation beranimasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI