The Flinch (Reaksi Dramatis) dalam Negosiasi Ekspor-Impor :
Bayangkan Jika anda sedang melakukan proses tawar menawar harga di pasar tradisional untuk membeli suatu produk. Si penjual bilang "Harganya Rp100 ribu!", mendengar harga yang ditawarkan tersebut, anda langsung mengangkat kepala anda sambil melotot dan teriak "Waduh mahal banget, nih!". Kalo dicek sih padahal uang di dompet anda cukup. Itulah iluatrasi mengenai The Flinch, yaitu suatu teknik negosiasi klasik yang bisa bikin supplier ekspor-impor langsung nge-drop harga tanpa perlu berakting ibarat sebuah drama sekolah teater.
Â
Apa Itu The Flinch?
 Pengertian secara umum The Flinch itu sendiri adalah reaksi yang berlebihan (kaget, kecewa, atau bahkan tertawa) dari pihak calon pembeli (buyer) saat mendengar penawaran pertama dari lawan seperti penjual atau pihak yang menawarkan produk, eksportir, untuk memaksa mereka menurunkan harga/mengubah syarat.
 Analoginya: seperti ibu-ibu yang kaget dan melompat sambil teriak "Loh?! Dagingnya mahal amat?!" ke pedagang, padahal belum tentu tahu harga pasaran atay padahal pura pura kaget untuk bikin penjualnya jadi shock berat sampe berfikir ulang untuk segera nurunin harga.
 Â
Jika kita ambil dari referensi dari beberapa ahli dari Strategi The Flinch antara lain :
 1. Roger Dawson dalam bukunya  "Secrets of Power Negotiating" (2000)
 Memberikan definisi :"The Flinch adalah reaksi spontan berupa ekspresi kaget atau tidak setuju ketika mendengar tawaran pertama dari lawan negosiasi. Tujuannya adalah membuat penawar merasa bahwa permintaannya tidak masuk akal, sehingga mereka segera menurunkan ekspektasi."
 Dari definisi ini kalo bila dicontohkan cara kerjanya seperti : Ketika lawan menyebut harga, bereaksilah dengan raut wajah terkejut atau kata-kata seperti, "Wah, itu jauh di luar budget kami!" Jadi teknik ini memanfaatkan psikologi "reciprocal concession" (lawan akan merasa perlu menurunkan tawaran jika Anda terlihat tidak nyaman).