Mohon tunggu...
Sri Endang Supriyatun
Sri Endang Supriyatun Mohon Tunggu... pegawai negeri -

namaku Sri endang Supriyatun, guru SMPN 4 Metro Lampung, mengajar matematika sudah sejak tahun 1995, awalnya menjadi tenaga pengajar di MTsN 1 Metro kurang lebih 9 tahun, lalu dipindahtugaskan ke SMPN 4 Metro tahun 2004 sampai sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum 2013

16 September 2013   19:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:48 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

kurikulum 2013 merupakam pengembangan dari pengembangan kurikulum kBK 2004 dan juga kurikulum 2006 KTSP yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara terpadu, ada hard skill dan soft skill yang harus dimiliki siswa setelah proses dijalani untuk setiap mapel, keseimbangan antara pengetahuan, keterampilan dan attitude diharapkan dapat menjadikan siswa mandiri dapat menempatkan posisi dirinya di masyarakat di mana mereka tinggal pada masa yang akan datang.
Pada Kurikulum2013 terdapat penyempurnaan pola pikir : dari pembelajaran yang berpusat pada guru menuju ke pembelajaran yang berpusat pada siswa, dari satu arah ke interaktif yang terjadi pada pembelajaran, dari isolasi ke lingkungan jejaring, dari pasif menjadi aktif dsb,
Pendekatan yang diterapkan dalam kurikulum 2013 ini adlah pendekatan scientific: dimana pada proses pembelajaran terdapat proses mengamati (Observing), bertanya (Questioning), menalar (Associating), mencoba (Experimenting), menyimpulkan, dan membentuk jejaring (Networking). mengamati artinya dalam pembelajaran siswa diminta untuk mengamati, dari pengamatan yang diperoleh siswa bertanya, menganalisis dengan nalar yang loigis dan kritis dan mencoba setelah itu mengambil suatu kesimpulan atau keputusan dan membuat suatu jejaring tentang implementasi dari pembelajaran yang diperolehnya baik untuk mapel lain atau untuk jejaring sosial kemasyarakatan dimana mereka berada.
terkait dengan penilaian pada kurikulum ini bahwa penilaian dilakukan secara autentic artinya penilaiannya asli, nyata, valid dan reliable,  bahwa dari proses awal hingga akhir siswa dinilai dari segala aspec baik knowledgenya, skillnya atau attitutenya. penilaian autentik harus mampu menggambarkan sikap keterampilan dan pengetahuan apa yang sudah dan belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya dan dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan apa yang diperoleh dari belajar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun